Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Uni Eropa Bakal Terkoreksi 10 Persen

Ekonomi Uni Eropa berada dalam masa-masa gelap dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tenaga medis bekerja di tenda dan bangunan darurat yang dibuat untuk membantu sistem perawatan kesehatan di kawasan rumah sakit di Brescia, Italia, Jumat (13/3/2020). Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Italia cukup signifikan dengan pertumbuhan jumlah kematian pasien yang mencapai 14 persen. Bloomberg/Francesca Volpi
Tenaga medis bekerja di tenda dan bangunan darurat yang dibuat untuk membantu sistem perawatan kesehatan di kawasan rumah sakit di Brescia, Italia, Jumat (13/3/2020). Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Italia cukup signifikan dengan pertumbuhan jumlah kematian pasien yang mencapai 14 persen. Bloomberg/Francesca Volpi

Bisnis.com, JAKARTA—Ekonomi Uni Eropa berada dalam masa-masa gelap dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Berdasarkan laporan IHS Markit, indeks yang mengukur sektor jasa dan manufaktur mengindikasikan akan terjadinya kontraksi tahunan sebesar 10 persen. Hal itu ditunjukkan dengan penurunan di bisnis baru, keyakinan konsumen, dan ketenagakerjaan.

Indeks IHS Markit gabungan melorot turun menjadi 29,7 pada Maret 2020, penurunan yang jauh dari estimasi para ekonom. Angka itu pun jauh dibandingkan indeks pada Februari 2020 sebesar 51,6.

Angka yang berada di bawah 50 mengindikasikan terjadinya kontraksi. Hampir semua negara di Uni Eropa mencatatkan indeks yang rendah.

Tak jauh berbeda, acuan untuk sektor jasa, termasuk hotel dan restoran, merosot menjadi 26,4. Salah satu negara yang mencatatkan penurunan terbesar adalah Italia sebesar 17,4.

Memburuknya kinerja industri jasa menunjukkan bahwa wabah Covid-19 memukul cukup dalam terhadap bisnis pariwisata dan rekreasi. Hampir semua negara di Uni Eropa memperpanjang pemberlakuan status darurat eksehatan seiring dengan meningkatnya kasus positif virus corona.

“Tidak ada satu negara pun yang bisa lari dari penurunan ini. Tetapi, penurunan dalam pada sektor jasa di Italia sebesar 17,4 memberikan gambaran atas dampak lockdown dan karantina wilayah yang masih akan berlaku beberapa bulan ke depan,” kata Kepala Ekonom Bisnis HIS Markit Chris Williamson, dikutip dari Bloomberg, Jumat (3/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper