Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Produk Sanitasi Terus Meroket Selama Pandemi Covid-19

Perusahaan Solusi TI Sirclo menyebut bahwa pandemi virus corona atau covid-19 telah membuat penjualan produk kesehatan dan sanitasi melonjak selama bulan Februari 2020.
Seorang petugas bandara melakukan penyemprotan disinfektan pada masker-masker yang diimpor oleh Gojek yang baru tiba di Bandara Soekarno Hatta./Dok. Istimewa-Gojek
Seorang petugas bandara melakukan penyemprotan disinfektan pada masker-masker yang diimpor oleh Gojek yang baru tiba di Bandara Soekarno Hatta./Dok. Istimewa-Gojek
JAKARTA - Perusahaan Solusi TI Sirclo menyebut bahwa pandemi virus Corona atau Covid-19 telah membuat penjualan produk kesehatan dan sanitasi melonjak selama bulan Februari 2020.
 
CEO Sirclo Brian Marshal mengemukakan bahwa fenomena panic buying selama pandemi virus Corona atau Covid-19 telah berkontribusi dalam lonjakan penjualan tersebut baik di pasar offline maupun online.
 
Berdasarkan data Sirclo, peningkatan penjualan tersebut terjadi di Indonesia sejak akhir Januari, tepatnya setelah WHO menetapkan virus Corona atau Covid-19 masuk status darurat kesehatan global.
 
Data tersebut juga menyebutkan ada empat produk yang paling banyak dibeli konsumen hingga terjadi lonjakan lebih dari 100 persen. Keempat produk itu adalah hand sanitizer, hand wash, vitamin dan wet wipes.
 
"Pada Februari 2020, produk sanitasi tangan alami peningkatan pembelian tertinggi hingga mencapai 531 persen, lalu sabun tangan 304 persen, tisu basah 227 persen dan vitamin 210 persen," tutur Brian dalam keterangan resminya, Rabu (1/4).
 
Brian juga menjelaskan bahwa keempat produk itu juga masih mengalami lonjakan permintaan dan penjualan hingga minggu ke tiga di bulan Maret 2020. Berdasarkan data Sirclo, hingga minggu ke tiga Maret 2020, penjualan hand sanitizer naik 585 persen, sabun cuci tangan 355 persen dan vitamin 242 persen.
 
"Salah satu sorotan dari fenomena ini adalah ada lonjakan penjualan penyanitasi tangan merk Antis. Pada 23 Maret 2020 lalu, hanya dalam 42 menit saja, produk diunggah ke e-commerce, tercatat sudah ada 72.000 unit yang terjual," katanya.
 
Brian meyakini selama pandemi virus Corona atau Covid-19 belum berakhir, ditambah adanya aturan pembatasan sosial atau fisik, masyarakat bakal terus melakukan belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 
"Faktor keberadaan digital atau online presence jadi aspek bisnis yang signifikan ke depannya. Sekarang saatnya para brand meningkatkan online presence agar tetap bisa memberikan nilai yang maksimal bagi pelanggan," ujarnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper