Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpanjang Social Distancing, Trump Sebut AS Pulih dari Corona 1 Juni

Trump menyampaikan pidatonya dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Minggu (29/3) malam waktu setempat, ketika kasus virus corona baru atau COVID-19 di AS telah mencapai angka 140.000 kasus.
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memperpanjang pedoman jarak sosial (sosial distancing) hingga 30 April dan menyebut wabah corona di negaranya kemungkinan memuncak dalam dua minggu mendatang.

Trump menyampaikan pidatonya dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Minggu (29/3) malam waktu setempat, ketika kasus virus corona baru atau COVID-19 di AS telah mencapai angka 140.000 kasus.

“Tidak ada yang lebih buruk daripada mengumumkan kemenangan yang belum dimenangkan. Semakin baik kita melakukannya, semakin cepat seluruh mimpi buruk ini akan berakhir,” katanya seperti dikutip Business Insider, Senin (30/3).

Dia mengatakan pemerintahannya akan menyelesaikan pedoman penanganan sosial COVID-19 pada hari Selasa. Selain itu, dia mengatakan bahwa negara itu akan segera berada dalam perjalanan menuju pemulihan.

“Pada tanggal 1 Juni, kita akan pulih dengan baik. Kami pikir pada 1 Juni banyak hal besar yang akan terjadi,” imbuh Trump.

Presiden Amerika Serikat itu sebelumnya menggembar-gemborkan tenggat waktu Paskah untuk memulai kembali ekonominya yang macet. Akan tetapi, para ahli kesehatan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Anthony Fauci, Director National Institute of Allergy and Infectious Diseases dan anggota dari White House Coronavirus Task Force, mengatakan bahwa perpanjangan pembatasan hingga April adalah keputusan yang bijaksana.

Hingga hari ini, berdasarkan data dari Worldometer, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia. AS mencatatkan angka 141.854 kasus positif, dengan total kematian sebanyak 2.475 kasus dan total pasien sembuh sebanyak 4.435 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper