Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia mengumumkan dukungan ekonomi terbaru senilai miliaran dolar untuk ekonominya yang terdampak oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pemerintah meluncurkan dukungan perekonomian sebesar 250 miliar ringgit atau senilai US$58 miliar.
"Dukungan ini termasuk paket sebesar 20 miliar ringgit yang diumumkan bulan lalu oleh pemerintahan sebelumnya serta kebijakan-kebijakan lain yang diberlakukan sejak saat itu," kata Muhyiddin seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (27/3/2020).
Pemerintah telah memperpanjang karantina (lockdown) nasional Malaysia selama dua pekan hingga 14 April di saat negara tersebut berjuang dengan jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara.
Mereka juga mengerahkan tentara untuk memastikan orang-orang tetap di rumah, sementara itu perjalanan ke luar negeri telah dilarang dan sekolah-sekolah serta sebagian besar bisnis telah ditutup sejak 18 Maret.
Hingga Jumat (27/3/2020), Malaysia memiliki lebih dari 2.000 kasus Covid-19 dengan 24 kematian.
Baca Juga
Para pembuat kebijakan telah meluncurkan sejumlah langkah untuk meredam dampak pandemi, yang juga membebani sektor pariwisata dan jasa.
Awal pekan ini, Muhyiddin mengatakan warga Malaysia dapat menarik sebanyak 500 ringgit per bulan dari tabungan pensiun mereka, sementara Bank Negara Malaysia menginstruksikan bank untuk menawarkan penangguhan pinjaman.
Dukungan lain yang dirilis pemerintah Malaysia hari ini antara lain 128 miliar ringgit untuk kesejahteraan rakyat, 100 miliar ringgit untuk membantu bisnis, dan 50 miliar dalam penjaminan pinjaman untuk bisnis.
Pemerintah juga mengalokasikan 10 miliar ringgit, yang dikeluarkan satu kali ke beberapa warga dan 1 miliar ringgit untuk memastikan pasokan makanan terjaga.
Selama karantina berlangsung masyarakat juga mendapatkan akses internet gratis untuk memudahkan jaringan komunikasi maupun bisnis yang berjalan dari rumah.