Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malam Ini, 40 Ton Bantuan Kesehatan dari China Tiba di Indonesia

Hubungan baik Indonesia dan China menghasilkan bantuan kesehatan saat pandemi global virus corona (Covid-19) melanda.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) berbincang dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan disela-sela \'Entry Meeting\' Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian di Auditoriat Utama Keuangan Negara (AKN) IV di Kantor BPK, Jakarta, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) berbincang dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan disela-sela \'Entry Meeting\' Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian di Auditoriat Utama Keuangan Negara (AKN) IV di Kantor BPK, Jakarta, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 40 ton bantuan alat kesehatan untuk pengendalian penanganan wabah Covid-19 dari China akan tiba malam ini di Indonesia.

Menko Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan berbagai bentuk dukungan dari negara manapun akan diterima khusus untuk pengendalian dan penanganan wabah Covid-19 di Indonesia.

“[Dalam situasi ini] Kita ambil keputusan harus cepat dan tepat karena ini menyangkut hal yang sangat serius. Tentunya ini akan melalui prosedur pemasukan bantuan, BNPB di bawah Komando Pak Doni Monardo sebagai koordinator untuk menyalurkan bantuan ini segera ke masyarakat,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis di Jakarta, Kamis (26/3/2020)

Beberapa perusahaan asal Tiongkok yang memiliki investasi di Indonesia berinisiatif memberikan sumbangan alat-alat kesehatan untuk membantu proses penanganan dan pengendalian wabah Covid-19. Adapun Kemenko Maritim dan Investasi bersama Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengkoordinasi menjadi koordinator bantuan itu.

"Bantuan alkes ini adalah bukti hubungan baik antara kedua negara dan juga wujud kepedulian terhadap wabah Covid-19 yang kita tahu merupakan tantangan semua negara di dunia hari ini,” kata Juru Bicara Menko Marves dan Kemenko Marves, Jodi Mahardi.

Dia menjelaskan, saat China dihadapkan pada kondisi darurat Covid-19 pada Januari - Februari, pemerintah negara itu menerima bantuan peralatan medis dari puluhan negara dan berbagai organisasi internasional.

Kini setelah kasus penularan baru di sana turun drastis, Negeri Tirai Bambu itu mulai aktif mengalihkan sumber daya yang dimiliki dengan mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara lain yang sedang menghadapi wabah Covid-19.

Selain Indonesia, beberapa negara juga menerima bantuan dari negara tersebut seperti Jepang, Spanyol, Italia, hingga Irak. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapatkan bantuan dari Tiongkok. Pasalnya kini, Indonesia sedang mengalami situasi darurat akibat wabah itu.

Adapun para donatur sebagian besar adalah para investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe dan daerah sekitar. Mereka mengirimkan bantuan alkes untuk membantu penanganan pandemi secara nasional dan juga daerah lokal, khususnya tempat mereka berinvestasi.

“Dengan demikian, diharapkan penanganan wabah ini dapat berlangsung lebih cepat dan warga dapat kita lindungi, termasuk keselamatan petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan,” ujar Jodi.

Pasokan medis itu sendiri terdiri dari test kit Covid-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, kampus-kampus, dan lainnya.

Selain memberikan bantuan alat kesehatan, Kemenko Marves bersama APLSI juga mengkoordinasikan pemberian bantuan alat laboratorium untuk memeriksa covid-19 kepada 6 Fakultas Kedokteran di Indonesia berupa alat PCR dan RNA extraction machine.

Alat itu dinilai mampu memeriksa swab test yang dilakukan untuk mendeteksi Covid 19. Ke depan setelah alat ini dikirimkan, diharapkan pada April minggu kedua, seluruh Fakultas Kedokteran akan memiliki kemampuan untuk melakukan tes masing masing sebanyak 1.000 sampel per harinya.

Di sisi lain, proses pengiriman Bantuan Covid-19 ke Indonesia didukung penuh juga oleh kementerian/lembaga terkait, antara lain Kemlu RI, KBRI Beijing dan KJRI Shanghai, serta Atase Pertahanan KBRI Beijing.

Bantuan yang diterima tersebut nantinya akan diserahkan untuk membantu kerja dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper