Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Facebook Sumbang 720.000 Masker untuk Perangi Corona

Facebook mendonasikan 720.000 masker wajah untuk memerangi pandemi virus corona (Covid-19).
CEO Facebook Mark Zuckerberg/Istimewa
CEO Facebook Mark Zuckerberg/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Facebook mendonasikan sebanyak 720.000 masker wajah dari stok cadangan daruratnya di tengah upaya banyak perusahaan teknologi dunia untuk memerangi pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut CEO Mark Zuckerberg, Facebook memiliki banyak stok masker sebagai antisipasi jika terjadi kebakaran hutan di negara bagian asalnya, California.

“Perusahaan kini mendonasikan persediaan tersebut,” ujar Zuckerberg tanpa menentukan pihak mana yang akan menerimanya, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (23/3/2020).

Selain itu, Facebook Journalism Project juga mendistribusikan hibah senilai US$1 juta untuk mendukung pelaporan berita seputar virus corona.

Langkah yang diambil Facebook mengikuti gelombang para pemimpin dan perusahaan teknologi dalam beberapa pekan terakhir yang mengumumkan bantuan mereka dalam memerangi Covid-19.

Pendiri Alibaba Group Holding Ltd. Jack Ma juga mengumumkan bahwa yayasan filantropisnya mengirimkan suplai darurat masker wajah, alat uji, ventilator, dan peralatan pelindung ke seluruh dunia.

Menurut salah satu pria terkaya di Asia tersebut, negara-negara yang akan menerima bantuan antara lain adalah adalah Afghanistan, Bangladesh, Kamboja, Myanmar, dan Sri Lanka.

"Kami akan menyumbangkan persediaan darurat ke Afghanistan, Bangladesh, Kamboja, Laos, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. Pengiriman yang cepat tidak mudah, tetapi kami akan menyelesaikannya," tulis Ma dalam akun Twitter miliknya, Sabtu (21/3/2020).

Microsoft Corp juga telah menyumbangkan suplai ke negara bagian Washington untuk digunakan dalam menekan wabah corona di wilayah Seattle.

Sementara itu, Bos Tesla Elon Musk menyatakan telah mengirimkan peralatan perlindungan pribadi ke Seattle sebagai salah satu wilayah yang paling terdampak di AS, meskipun proses pengirimannya mengalami hambatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper