Bisnis.com,JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim diminta menunda pelaksanaan Ujian Nasional (UN) terkait dengan penyebaran virus corona.
Hal itu terekam dalam survei Ujian Nasional dan Kekhawatiran Covid-19 yang digelar oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI). Hasilnya 63% responden setuju, 31% meminta tetap dilaksanakan, dan sisanya tidak mempersoalkan UN ditunda atau dilanjutkan.
“Survei yang melibatkan 210 guru dari seluruh provinsi di Indonesia ini dilaksanakan sebelum DKI Jakarta memutuskan meliburkan sekolah dan menunda Ujian Nasional 2020,” ujar Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim, Sabtu (14/3/2020).
Lanjutnya, berdasarkan hasil survei itu, IGI menilai Pemerintah perlu mencermati dan mengambil langkah cepat terkait dengan Covid 19.
Langkah yang dimaksud bukan sekadar penundaan pelaksanaan UN, tapi juga mengurangi intensitas tinggi pertemuan siswa dan guru serta instruktur atau tutor dengan para pelajar ini menjelang UN.
“UNBK SMK memang tidak lama lagi tapi setelahnya akan disusul SMA dan SMP. Daripada menanggung risiko penyakit dan kematian, lebih baik UN ditunda dan jika perlu dihapuskan, toh pada 2021 UN tak lagi dilaksanakan,” ucapnya.
Dia menilai, sangat tidak layak anak-anak bangsa ini dikorbankan. Apalagi UN pada tahun depan sudah dihapus, dan pemerintahan pun menganggap UN itu tidak banyak bermanfaat.