Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Ancam Beberkan Daftar Negara yang 'Ogah-ogahan' Perangi Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengancam akan menyebutkan negara-negara yang dinilai tidak melakukan cukup banyak upaya untuk memerangi wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengancam akan menyebutkan negara-negara yang dinilai tidak melakukan cukup banyak upaya untuk memerangi wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah virus corona bisa meningkat menjadi pandemi jika negara-negara di dunia tidak memeranginya secara agresif. Ia pun mengancam akan mengungkapkan daftar negara yang dimaksud.

“Itu adalah daftar yang panjang,” ungkap Tedros dalam suatu jumpa pers di Jenewa pada Kamis (5/3/2020) waktu setempat, seperti dilansir Bloomberg.

“Daftar itu terdiri dari sejumlah besar negara yang tidak memobilisasi seluruh pemerintahan, dan saya dapat memberikan kalian semua daftar itu lain kali,” tuturnya.

Dia mengutarakan keprihatinannya atas 'daftar panjang' negara-negara yang tidak menunjukkan komitmen politik yang diperlukan untuk menyesuaikan level ancaman yang tengah dihadapi dunia.

“[Kondisi] ini bukanlah latihan,” tegas Tedros, dikutip dari Straits Times.

Wabah Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 95.000 orang dan merenggut lebih dari 3.200 nyawa di seluruh dunia sejak kasusnya pertama kali mengemuka di China pada akhir Desember 2019. Menurut data Worldometers, virus ini telah menjalar ke 88 negara selain China hingga Kamis (5/3/2020).

Sebagian besar kematian dan infeksi terjadi di China, sehingga mendorong Negeri Tirai Bambu untuk mengkarantina seluruh kota, menutup pabrik untuk sementara waktu, dan menutup sekolah-sekolah tanpa batas waktu.

Terlepas dari tindak pengendalian yang dilancarkan China, virus ini dengan cepat telah menyebar ke luar perbatasan negara itu.

"Epidemi ini adalah ancaman bagi setiap negara, kaya dan miskin,” sambung Tedros. Dia memperingatkan bahwa negara-negara dengan pendapatan tinggi sekalipun akan mengalami hal tak terduga.

Dia menyesalkan bahwa sejumlah negara tampaknya tidak menganggap ancaman itu cukup serius. Banyak dari negara yang dimaksud menyerahkan penanganan krisis ke kementerian kesehatan mereka.

Menurut Tedros, pendekatan macam ini salah karena krisis ini memengaruhi seluruh bagian masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh oleh pemerintah.

Dia meminta para kepala pemerintahan di setiap negara untuk bertanggung jawab atas segala bentuk respons dan untuk mengoordinasikan semua sektor.

“Apa yang dibutuhkan adalah kesiapan yang agresif,” tuturnya. Namun begitu, dia menolak pernyataan sebagian pihak bahwa wabah ini telah mencapai proporsi pandemi. Langkah untuk membendung wabah corona disebutnya masih mungkin dilakukan dan harus menjadi fokus utama dari respons.

"Ini bukan saatnya untuk menyerah. Ini bukan saatnya untuk mencari-cari alasan. Ini saatnya untuk mengerahkan segala upaya,” pungkas Tedros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper