Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencarkan Pemberantasan TPPO, Pilot Project Satu Data Dimulai

Pemerintah memperkuat sinergi kelembagaan dalam pendataan Tindak Pidana Perdagangan Orang(TPPO).
Sejumlah TKI yang dideportasi dari Malaysia beraktivitas di penampungan rusunawa, Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (22/4)./Antara-M Rusman
Sejumlah TKI yang dideportasi dari Malaysia beraktivitas di penampungan rusunawa, Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (22/4)./Antara-M Rusman

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memperkuat sinergi kelembagaan dalam pendataan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ghafur Dharmaputra menyampaikan apresiasi kepada International Organization for Migration (IOM) selaku penyelenggara, serta dukungan Kementerian PPPA dan Pemerintah Inggris atas program Better Data and Coordinated Response Againts Trafficking in Persons in Indonesia.

"Program dengan pilot areas di empat kabupaten yaitu Sukabumi (Jawa Barat), Nunukan (Kalimantan Utara), Sanggau (Kalimantan Barat), dan Timor Tengah Utara (Nusa Tenggara Timur)," ungkapnya Rabu (4/3/2020).

Dia mengatakan intervensi dalam pemberantasan TPPO membutuhkan dukungan data yang akurat, terpadu dan terintegrasi. Saat ini, para pemangku kepentingan cenderung mengumpulkan data masih secara terpisah dan sesuai kebutuhan instansi.

"Diperlukan satu data untuk membantu pemerintah dalam upaya pemberantasan TPPO, termasuk melindungi korban dan menghukum pelaku," kata Ghafur.

Dia berharap uji coba pendataan yang telah dilakukan di empat kabupaten itu dapat menyempurnakan aplikasi Simfoni PPA menuju tersedianya satu data yang akurat dan terintegrasi.

National Programme Officer Counter-Trafficking and Labour Migration Unit IOM berharap melalui koordinasi tersebut dapat digali dan dipahami kebutuhan Gugus Tugas di Kabupaten agar Gugus Tugas Pusat dan IOM dapat mempersiapkan program intervensi yang dapat bersinergi dengan daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper