Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Pemerintah Bakal Berikan Influencer Uang Rp72 Miliar

Pemerintah sedang mencari beberapa influencer dari sejumlah negara yang menjadi incaran, seperti Amerika Serikat, India, Australia, dan Timur Tengah. Influencer tersebut akan berperan mempromosikan pariwisata Indonesia.
Nelayan melintas saat matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Nelayan melintas saat matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Buat kamu pekerja kreatif yang aktif di media sosial, ada kabar baik. Pemerintah akan mengajak influencer yang memiliki dampak di media sosial untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

Total alokasi anggaran promosi pariwisata sebesar Rp72 miliar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan belum menghitung porsi anggaran untuk para influencer. Pasalnya hal ini akan tergantung nilai kontrak dengan orang-orang yang memiliki pengaruh sosial di bidangnya.

Kan lagi dihitung benar. Kan influencer harganya beda-beda. Misal BTS [boy band Korea Selatan] kan mahal banget,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Wishnutama menjabarkan ada beberapa influencer dari sejumlah negara yang menjadi incaran, seperti Amerika Serikat, India, Australia, dan Timur Tengah. Negara tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk mendatangkan devisa ke Indonesia.

Menurutnya sejauh ini yang paling realistis adalah Australia. Negara tersebut dari segi lokasi cukup dekat dengan Indonesia. “Paling mudah kalau bisa Australia dulu lah. Visitor banyak, spending gede, 5--6 jam [penerbangan] sudah sampai Indonesia,” katanya.

Adapun secara total pemerintah menyiapkan Rp298 miliar untuk menarik wisatawan mancanegara. Pemerintah menilai insentif ini akan mendatangkan 736.000 wisatawan asing. Seluruh wisatawan tersebut akan menghasilkan devisa sekitar Rp13 triliun.

“Kurang lebih kami targetkan yang ASPA [average spending per arrival]di atas US$1.700 per kunjungan, sehingga punya dampak ekonomi yang besar buat indonesia,” katanya.

Sementara itu, sebelumnya Wishnutama sempat menjabarkan bahwa Indonesia berpotensi kehilangan US$2,8 miliar atau Rp38,2 triliun akibat wabah virus Covid-19. Hal ini buntut dari penutupan penerbangan langsung dari dan ke China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper