Bisnis.com, JAKARTA — Drama perebutan kekuasan pemerintahan di Malaysia kembali memanas setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia pada Senin (24/2/2020).
Gejolak politik ini bisa jadi merupakan awal peperangan politik yang melibatkan kubu Mahathir dengan Anwar Ibrahim, Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR). Padahal, mereka sempat ‘berbaikan’ dengan membentuk koalisi Pakatan Harapan dan akhirnya memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) pada Mei 2018.
Pengunduran Mahathir yang belum genap 2 tahun menjabat sebagai PM makin memperkuat spekulasi bahwa dirinya bakal membentuk koalisi baru dan mendepak Anwar dari kubunya.
“Pada tahap awal, mungkin sekitar 1-2 tahun, saya akan menjabat sebagai PM. Saya akan berada di belakang pemerintahan, meski saya nantinya sudah tidak menjabat PM,” kata Mahathir tak lama setelah terpilih seperti dilansir New Straits Times, Selasa (15/5/2018).