Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya Berselang Sejam, China Cabut Pelonggaran Karantina di Wuhan

Pencabutan itu hanya berselang sejam setelah pengumuman awal disampaikan.
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, Rabu (5/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, Rabu (5/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China menarik kembali kebijakannya yang akan melonggarkan syarat karantina di Wuhan, Provinsi Hubei.

Dalam keterangan resminya, Beijing beralasan pengumuman tersebut dikeluarkan tanpa mengantongi izin dari pemerintah pusat. Pemerintah menegaskan karantina dan penutupan Kota Wuhan akan dilakukan seperti sediakala.

Penarikan pengumuman itu dilakukan hanya berselang satu jam setelah pengumuman pertama dikeluarkan. Akses ke kota yang memiliki populasi sebanyak 11 juta orang tersebut telah ditutup sejak 23 Januari 2020.

Pemerintah Provinsi Hubei juga beberapa kali merevisi angka pasien yang tertular Covid 19 dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini memicu ketidakpercayaan terhadap data pemerintah terkait jumlah korban dari wabah virus corona di provinsi itu.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (24/2/2020), Pemerintah China dalam situs media sosial Weibo mengumumkan bahwa penduduk yang bukan berasal dari Wuhan diperbolehkan untuk keluar dari kota tersebut, asalkan terbukti dalam kondisi sehat dan tidak dikarantina.

Langkah ini merupakan pelonggaran pertama kalinya sejak wabah virus corona menghantam Wuhan. Kota yang merupakan episentrum wabah virus corona itu melaporkan setidaknya ada kasus penularan hampir 80.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.600 orang.

Namun, satu jam kemudian, pengumuman itu dihapus tanpa ada keterangan sama sekali. Kemudian, pemerintah kembali mengunggah pernyataan bahwa pengumuman itu belum mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat.

Juru bicara Komisi Kesehatan Wuhan mengakui ada penarikan kebijakan tetapi tidak memberikan komentar lebih detail mengenai alasan pencabutan kebijakan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper