Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lindungi Ekonomi dari Virus Corona, Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga

People's Bank of China (PBOC) menyediakan pendanaan jangka menengah (medium-term lending facility/MLF) kepada perbankan dan memangkas suku bunga untuk pinjaman tersebut.
Seorang pria membeli masker di sebuah apotek setelah tersebarnya virus corono di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Foto diambil (29/1/2020). China Daily via Reuters
Seorang pria membeli masker di sebuah apotek setelah tersebarnya virus corono di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Foto diambil (29/1/2020). China Daily via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - People's Bank of China (PBoC) sepakat untuk menyediakan pendanaan jangka menengah (medium-term lending facility/MLF) kepada perbankan guna melindungi ekonominya dari wabah virus corona. 

Bank sentral negeri Tirai Bambu itu menawarkan pinjaman jangka menengah satu tahun senilai 200 miliar yuan (US$29 miliar). Selain itu, PBoC memutuskan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 3,15 persen, terendah sejak 2017.

PBoC telah mengelontorkan likuiditas senilai 100 miliar yuan dana melalui perjanjian 7-day reverse repurchase (7-DRR) dan menghasilkan penarikan likuiditas senilai 700 miliar yuan dari pasar karena sekitar 1 triliun yuan repo surat berharga negara jatuh tempo pada hari ini.

"Penurunan suku bunga sesuai dengan harapan, sementara jumlah injeksi relatif kecil karena dana antar bank cukup setelah tahun baru," kata Zhou Guannan, seorang analis di Huachuang Securities Co di Beijing, dilansir Bloomberg, Senin (17/2/2020).

Zhou mengharapkan dana MLF tambahan akan disediakan pada Maret 2020. Sejak wabah virus corona memburuk pada akhir Januari, bank sentral dan pemerintah China telah mengumumkan penurunan suku bunga, penjualan obligasi awal, dan berbagai langkah lain yang ditargetkan untuk menenangkan pasar keuangan dan menopang industri.

Sejauh ini, tidak ada peningkatan besar-besaran pada stimulus, meskipun hal itu dapat berubah jika coronavirus berhasil dikendalikan.

Pemotongan suku bunga terbaru ini kemungkinan akan dicocokan dengan pengurangan serupa pada suku bunga dasar pinjaman, yang merupakan dasar untuk menentukan harga pinjaman korporasi dan rumah tangga.

Survei ekonom yang  dilakukan Bloomberg  memperkirakan tingkat pinjaman 1 tahun turun 10 basis poin ketika diumumkan pada 20 Februari mendatang.

Sementara itu, obligasi pemerintah China jatuh sebesar 0,14 persen. Imbal hasil surat utang negara dalam satu dekade terakhir naik 1 basis poin menjadi 2,87 persen, level tertinggi bulan ini. Indeks CSI 300 China berbalik dari posisi rugi setelah liburan Tahun Baru Imlek.

"Saya tidak berpikir investor terlalu khawatir tentang kurangnya likuiditas karena tren yang jelas bahwa PBOC akan berkurang," kata Zhou Hao, seorang ekonom di Commerzbank AG.

"Setiap penurunan obligasi yang dihasilkan dari operasi hari ini akan menciptakan peluang bagi investor untuk membeli lebih banyak utang. Imbal hasil berdaulat 10 tahun dapat jatuh ke 2,8 persen dalam beberapa minggu mendatang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper