Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Lebih dari 1.700 Dokter di China Terinfeksi Virus Corona

Wabah virus Corona yang menyebar di China kian menghawatirkan. Tidak hanya warga yang diserang virus tersebut, tetapi juga tenaga medis.
Warga tiba dari Provinsi Hubei saat melintasi pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter
Warga tiba dari Provinsi Hubei saat melintasi pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga hari ini, hampir 65.000 orang telah didiagnosis menderita Covid-19, jenis terbaru virus Corona yang tersebar di seluruh dunia. China kian mendominasi penderita virus Corona.

Bahkan, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan 1.716 dokter turut terinfeksi virus Corona. Hal itu menggarisbawahi kenaikan jumlah signifikan dari para tenaga medis profesional di garda terdepan pengedalian wabah.

Laporan yang dirilis oleh Financial Times menyebutkan bahwa sebagian besar kasus terjadi di provinsi Hubei, sumber ditemukan virus Corona.

Zeng Yixin, wakil kepala NHC, menjelaskan mengapa Hubei mengubah metodologi pelaporannya awal pekan ini dengan tidak hanya meneliti kasus yang dikonfirmasi laboratorium, tetapi juga mereka yang secara klinis didiagnosis berdasarkan faktor-faktor tertentu.

"Tujuan kami adalah untuk membiarkan dokter melakukan perawatan dan diagnosis lebih awal pada kasus-kasus ini. Provinsi lain tidak memiliki pendekatan ini [untuk melaporkan kasus yang didiagnosis secara klinis]," katanya, seperti dikutip melalui Financial Times, Jumat (14/2/2020).

Pemerintah China sebelumnya mengatakan bahwa orang yang diuji klinis positif terkena virus Corona, tetapi tidak memiliki gejala, tidak dihitung dalam data publik.

Zeng mengatakan apa yang disebut dengan 'pembawa (carrier) asimptomatik' harus dikarantina selama 14 hari dan kasus-kasus dilaporkan melalui jaringan pelaporan nasional, tetapi tidak perlu untuk mengumumkannya kepada publik.

"Menurut peraturan yang relevan tentang pengungkapan tentang epidemi, kami hanya membuat konfirmasi dan dugaan kasus virus Corona baru secara publik," katanya.

Perubahan standar pelaporan di Hubei menyebabkan peningkatan besar dalam jumlah kasus yang dilaporkan dalam rilis data pada hari Kamis (13/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper