Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulkifli Hasan Sebut PAN Bukan Oposisi dan Tak Masuk Pemerintahan Jokowi

Mantan Ketua MPR RI ini menyampaikan bahwa PAN lebih menjadi mitra yang kritis.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) berfoto bersama dengan Ketua Majelis Kehormatan Amien Rais (kiri), politikus PAN Hanafi Rais (kedua kiri), Asman Abnur (kanan), dan Mulfachri Harahap (kedua kanan) saat hadir pada acara Rakernas V PAN di Jakarta, membahas pelaksanaan Kongres PAN./Antara
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) berfoto bersama dengan Ketua Majelis Kehormatan Amien Rais (kiri), politikus PAN Hanafi Rais (kedua kiri), Asman Abnur (kanan), dan Mulfachri Harahap (kedua kanan) saat hadir pada acara Rakernas V PAN di Jakarta, membahas pelaksanaan Kongres PAN./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa partainya tidak akan masuk pada koalisi pemerintahan dan tidak juga sebagai oposisi.

Hal itu disampaikan oleh Zulkifli Hasan usai menutup Kongreske-5  PAN yang di laksanakan di Hotel Claro, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).

"Kami tidak masuk koalisi dan tidak oposisi, Saya kan tidak dukung Pak Jokowi, Ya nggak mungkin kita bisa masuk ke sana biarkan saja kita seperti ini," katanya.

Mantan Ketua MPR RI ini menyampaikan bahwa PAN lebih menjadi mitra yang kritis yang bisa memberikan masukan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh negeri ini.

"Jadi kalau masuk tidak, tapi kalau oposisi juga tidak, Kita akan menjadi mitra yang kritis bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa ini," ujarnya.

  Zulkifli juga mengungkapkan, jika PAN masuk ke oposisi, maka akan merupakan kerugian bagi PAN sendiri.

"Kalau oposisi itu sudah diambil "tagline"-nya oleh Partai Keadilan Sejahtera. Kalau kita ikut masuk ke situ akan sangat merugikan kita saya yakin itu," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa PAN tidak mungkin maju sendiri di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Apalagi, kata dia, pemilihan presiden (pilpres). Karena itu, lanjut Zulhas, suka atau tidak suka pihaknya perlu teman banyak, sehingga berada di posisi ketiga pada Pemilu 2024.

"Karena itu kami harus menentukan 'positioning' dengan siapa kita mesti berteman paling tidak kita tidak bermusuhan dengan banyak orang. Karena kita ini adalah multipartai tidak mungkin kan sendirian pilkada, apalagi pilpres. Oleh karena itu, suka atau tidak suka kita perlu teman banyak sehingga kita bisa posisi ketiga di Pemilu 2024," tambah Zulkifli.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper