Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Virus Corona Tembus 1.000 Orang, China Copot dan Hukum Sejumlah Pejabat

Lantaran dinilai tak becus menangani wabah virus corona (coronavirus), sejumlah pejabat di China dicopot dari jabatannya.
China/Reuters
China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Lantaran dinilai tak becus menangani wabah virus corona (coronavirus), sejumlah pejabat di China dicopot dari jabatannya.

Di antara pejabat yang dicopot dari posisinya adalah Sekretaris partai untuk Komisi Kesehatan Hubei (Hubei Health Commission/HHC) dan Ketua HHC. Mereka adalah pejabat paling senior yang akan didemosi sejauh ini.

Dua pejabat partai Hubei tersebut akan digantikan oleh tokoh nasional, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Wang Hesheng, seperti dilansir BBC, Selasa (11/2/2020).

Selain keduanya, Wakil Direktur Palang Merah setempat juga dibebastugaskan karena “kelalaian tugas" atas "penanganan donasi".

Sementara itu, sekitar 103 orang dinyatakan telah meninggal dunia di provinsi Hubei saja pada Senin (10/2/2020), jumlah tertinggi secara harian. Dengan demikian, angka kematian akibat wabah virus tersebut telah mencapai 1.016 orang di China.

Meski demikian, jumlah kasus terinfeksi baru secara nasional turun hampir 20 persen dari 3.062 kasus pada hari sebelumnya menjadi 2.478 pada Senin (10/2/2020).

Adapun komisi kesehatan Hubei mengkonfirmasi 2.097 kasus baru di provinsi itu pada Senin (10/2/2020), turun dari 2.618 kasus baru pada hari sebelumnya.

Menurut media pemerintah, ada ratusan pemecatan, investigasi, dan peringatan di seluruh Hubei dan provinsi lain selama wabah tersebut. Namun, pencopotan dari jabatan tertentu tidak selalu berarti bahwa orang bersangkutan akan dipecat karena ini juga bisa berarti penurunan pangkat.

Selain dicopot dari jabatannya, para pejabat yang dimaksud juga dapat dihukum oleh Partai Komunis. Sebagai contoh, Wakil Kepala Palang Merah, Zhang Qin, diberi "peringatan serius dan penilaian administratif yang serius".

Awal bulan ini, Wakil Kepala Biro Statistik Wuhan juga dicopot, dengan "peringatan yang serius serta penilaian administrasi serius karena melanggar peraturan yang relevan untuk mendistribusikan masker wajah".

Dalam beberapa hari terakhir, kritik terhadap otoritas China meningkat karena penanganan mereka terhadap krisis wabah ini.

Kematian Dokter Li Wenliang, yang pertama kali mengungkapkan perihal virus corona jenis baru tersebut dan sempat menerima tekanan dari pihak berwenang karena peringatannya itu, pekan lalu telah memicu kemarahan publik dan mendorong investigasi oleh pemerintah China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper