Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Harvard Sebut Virus Corona Seharusnya Sudah Masuk Indonesia, Menkes Terawan: Menghina!

Terawan memastikan seluruh tindakan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan, sudah sesuai standar internasional.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - Hafidz Mubarak A
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menampik pernyataan peneliti Universitas Harvard yang menyebut seharusnya virus corona sudah masuk di Indonesia.

Terawan mengatakan bahwa pernyataan itu menghina.

 “Itu namanya menghina itu. Wong peralatan kita kemarin di fix [tetapkan] dengan Duta Besar AS [Amerika Serikat]. Kita menggunakan dari AS. Peralatannya dari Amerika,” kata Terawan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Terawan memastikan seluruh tindakan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan, sudah sesuai standar internasional. 

Terawan mempersilakan seluruh pihak untuk memerika kesiapan dan standar yang diterapkan pemerintah. Dia bahkan telah mempersilakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat berbagai proses dan kesiapan yang dilakukan. 

 “Kit [peralatan]-nya juga dari mereka [AS] untuk melihat prosesnya sudah sesuai tidak, kita terbuka kok nggak ada yang ditutup-tutupi,” jelasnya.

 Kendati demikian, bagi negara yang masih meragukan keterangan tersebut dan ingin membandingkan dengan negara bersangkutan, Terawan menyebut langkah itu perlu dilakukan material transfer agreement terlebih dulu.

Dia mengklaim alat yang dimiliki Indonesia telah diakui oleh sejumlah negara termasuk WHO.

“Kalau ada orang lain yang  mau melakukan survei dan dugaan ya silakan saja, tapi jangan mendiskreditkan suatu negara,” tuturnya.

Di sisi lain pemerintah masih terus melakukan pemantauan terhadap para WNI yang kembali ke Indonesia. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper