Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Diminta Beri Layanan Khusus bagi Suspect Virus Corona

Rumah sakit (RS) diminta memberikan layanan khusus tanpa melalui prosedur kartu Badan Penyelenggaa Jaminan Sosial (BPJS) kepada masyarakat yang diduga terpapar virus Corona akibat maraknya penyebaran virus tersebut hingga ke luar China.
Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati (kanan) dan anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha dalam diskusi bertajuk Efek domino virus Corona di Gedung DPR, Kamis (6/2/2020)./Bisnis-John Andhi Oktaveri
Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati (kanan) dan anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha dalam diskusi bertajuk Efek domino virus Corona di Gedung DPR, Kamis (6/2/2020)./Bisnis-John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah sakit (RS) diminta memberikan layanan khusus tanpa melalui prosedur kartu Badan Penyelenggaa Jaminan Sosial (BPJS) kepada masyarakat yang diduga terpapar virus Corona akibat maraknya penyebaran virus tersebut hingga ke luar China.

Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati mengatakan layanan khusus itu sangat diperlukan mengingat pentingnya kecepatan dalam layanan medis terhadap mereka yang terkena gejala virus mematikan tersebut. Menurutya, layanan cepat tersebut merupakan bentuk kehadiran Negara dalam penanganan ancaman virus mengingat Indonesia berpotensi terdampak.

Virus tersebut telah menelan korban tewas lebih dari 400 orang di China sejak penyebarannya di kota Wuhan , Provinsi Hubei pada 26 Januari lalu.

“Jangan pakai BPJS lah untuk suspect korban virus Corona. Ini bentuk kehadiran Negara dalam melindungi warga negara,” ujar Mufida dalam diskusi bertajuk Efek domino virus Corona bersama Anggota Komisi I DPR, Syaifullah Tamliha di Gedung DPR, Kamis (6/2/2020).

Selain perlunya layanan khusus, politisi PKS itu juga mengkritisi kurangnya sosialisasi soal penyebaran virus mematikan tersebut. Padahal, ujarnya, banyak warga Indonesia di dalam maupun pekerja migran di luar negeri yang belum mendapatkan informasi mengenai virus tersebut dan bagaimana cara menghadapinya.

“Saya kira sosialisasi dari pemerintah (Depkes) yang masih kurang dan perlu ditingkatkan, termasuk bagaimana penggunaan masker dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Syaifullah Tamliha mengatakan terlepas dari berbagai gosip yang beredar terkait penyebaran virus Corona, yang jelas konstitusi Indonesia menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban melindungi warganya. Karena itu dia setuju dengan sikap pemerintah yang menghentikan sementara penerbangan dari China dan menuju China guna mengantisipasi penyebaran virus dari China daratan tersebut.

Dia juga mendukung kebijakan pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri (Kepmen) Hukum dan HAM soal penghapusan sementaa bebas visa untuk warga negara China.

Tamliha mengatakan dirinya mendapat informasi bahwa penyebaran virus Corona merupakan bagian dari perang dagang global. Bahkan ada informasi yang menyebutkan terjadinya kebocoran di pusat pengembangan senjata virus di China yang akhirnya menyebar secara luas. Akan tetapi dia tidak memerinci keterangannya dengan dalih informasi itu tidak bisa diverifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper