Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Virus Corona: Satu Penderita Meninggal di Hong Kong

Korban meninggal dunia akibat wabah virus Corona bertambah. Hong Kong melaporkan satu penderita tak tertolong jiwanya dan menambah jumlah korban meninggal di luar China menjadi kasus kedua.
Pekerja medis mengangkut seorang pasien yang diyakini terjangkir virus corona di Hong Kong, China./ Justin Chin - Bloomberg
Pekerja medis mengangkut seorang pasien yang diyakini terjangkir virus corona di Hong Kong, China./ Justin Chin - Bloomberg

Bisnis.com, HONG KONG - Korban meninggal dunia akibat wabah virus Corona bertambah. Hong Kong melaporkan satu penderita tak tertolong jiwanya dan menambah jumlah korban meninggal di luar China menjadi kasus kedua.

Kasus kematian penderita yang terinfeksi virus Corona itu dilaporkan pihak Hong Kong, Selasa (4/2/2020). Ini merupakan kasus kematian pertama akibat virus corona baru di Hong Kong dan merupakan kasus kematian kedua di luar China.

Kematian di Hong Kong itu membuat total jumlah korban jiwa, yang dilaporkan hingga Selasa, menjadi 427 orang.

Jumlah itu termasuk seorang pria yang meninggal di Filipina pekan lalu setelah ia berkunjung ke Wuhan, kota di China tengah yang menjadi pusat wabah.

Otoritas China, Selasa, mengatakan bahwa jumlah warga di China yang meninggal meningkat sebanyak 64 orang dari sehari sebelumnya sehingga total korban jiwa menjadi 425 orang. Sebagian besar dari korban itu meninggal di Hubei, provinsi yang diblokade dan beribu kota Wuhan.

Di Hong Kong, staf rumah sakit mengatakan bahwa pria berusia 39 tahun yang meninggal itu sebelumnya punya masalah kesehatan kronis. Pria tersebut diketahui berkunjung ke Wuhan pada Januari dan kemudian jatuh sakit.

Sementara itu, ratusan petugas medis di bekas koloni Inggris itu melancarkan pemogokan hari kedua untuk menekan pemerintah menutup seluruh perbatasan kota itu dengan China daratan.

Pemogokan dilakukan satu hari setelah Pemimpin Hong Kong Carrie Lam masih membuka tiga pos pemeriksaan terakhir.

"Kami bukan ingin mengancam pemerintah, kami hanya ingin mencegah wabah ini," kata Cheng, perawat berusia 26 tahun, di antara para peserta pemogokan.

Kota pusat keuangan Asia itu telah memastikan ada 15 orang tertular virus tersebut. Jaringan rumah sakit umum berjibaku menangani para pasien, yang membanjiri rumah sakit, serta menjalankan langkah untuk menghadang wabah.

Hong Kong didera kondisi parah akibat Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS), virus corona lainnya yang muncul dari China pada 2002. Penyakit itu menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia. Data WHO menunjukkan bahwa SARS pada saat itu membunuh 299 orang di Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper