Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Virus Corona: Inggris Terpaksa Tunda Evakuasi Warganya

Inggris terpaksa menangguhkan evakuasi warganya dari kota Wuhan lantaran belum mendapat izin dari otoritas China untuk melakukan penerbangan.
Jalan kosong terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China, Selasa (28/1/2020). Instagram/emilia via Reuters
Jalan kosong terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China, Selasa (28/1/2020). Instagram/emilia via Reuters

Bisnis.com, LONDON - Izin dari otoritas China bisa mengganjal rencana negara lain mengevakuasi warganya dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus corona.

Inggris pun terpaksa menangguhkan evakuasi warganya dari kota Wuhan lantaran belum mendapat izin dari otoritas China untuk melakukan penerbangan.

Inggris telah merencanakan untuk menerbangkan kembali warganya menuju pangkalan militer. Tapi pesawat evakuasi tak mungkin lepas landas pada Kamis (30/1/2020). Diharapkan penerbangan bisa berangkat pada Jumat, menurut sumber-sumber Inggris.

"Kami melakukan segala yang dapat kami lakukan untuk memulangkan warga Inggris dari Wuhan dengan aman kembali ke Inggris," ujar juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris.

"Sejumlah penerbangan dari negara-negara tak mungkin lepas landas sebagaimana direncanakan. Kami terus bekerja dengan sangat mendesak untuk mengatur penerbangan ke Inggris sesegera mungkin," lanjut pihak Kemenlu.

Begitu tiba, mereka yang kembali ke Inggris direncanakan masuk karantina selama 14 hari di fasilitas Layanan Kesehatan Nasional. Mereka yang terinfeksi tidak akan diizinkan meninggalkan Wuhan.

Sejumlah negara mulai mengisolasi ratusan warga mereka yang dievakuasi dari Wuhan. Karantina dilakukan sebagai upaya menghentikan penyebaran global atas endemi yang menewaskan 170 orang. Korea Selatan menyampaikan seruan agar tenang dalam menghadapi protes-protes di pusat karantina.

Natalie Francis, 31, guru bahasa Inggris di Wuhan, mengatakan diberitahu oleh Kantor Luar Negeri bahwa dia tak dapat membawa putranya yang berusia 3 tahun, Jamie, ikut pulang karena sang putra memiliki paspor China sekalipun berwarga negara Inggris.

"Mereka mengatakan siapa pun berkewarganegaraan China atau lainnya tak diizinkan pergi," kata Francis kepada surat kabar The Sun.

"Kukatakan, 'jadi kalian ingin aku tinggalkan anakku di China dan pulang?" sergah Natalie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper