Bisnis.com, JAKARTA – China mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebsar 6,1% secara year on year selama 2019, lebih rendah dari pertumbuhan pada tahun 2018 yang tercatat sebesar 6,6%.
Namun, realisasi tersebut sesuai dengan ekspektasi pemerintah yang mematok target tahunan pemerintah antara 6% - 6,5%.
Demikian disampaikan Biro Statistik Nasional (NBS) China pada Jumat (17/1/2020) seperti dikutip dari The Star Online.
Data NBS menunjukkan pertumbuhan pada kuartal ke IV mencapai 6%, sama dengan tingkat pertumbuhan pada kuartal III, tetapi lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II sebesar 6,2% maupun kuartal I yang tercatat sebesar 6,4%.
Produk domestik bruto (PDB) mencapai 99,09 triliun yuan (US$14,38 triliun) pada 2019, dengan kontribusi dari sektor jasa lebih dari 50%.
Output yang didapatkan dari industri dengan nilai tambah, indikator ekonomi penting, juga tumbuh 5,7% YoY pada 2019, melambat dari pertumbuhan 6,2% pada 2018.
Investasi aktiva tetap meningkat 5,4 persen tahun ke tahun di 2019, datar dengan tingkat yang tercatat di tiga kuartal pertama.
Penjualan ritel barang-barang konsumsi, indikator utama pertumbuhan konsumsi, naik 8 persen YoY pada 2019.