Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Ibu Kota Baru Rebut Perhatian Internasional

Luhut : tiga tokoh itu punya nama besar, orang melihatnya kan trust, bangun kepercayaan.
Suasana rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Ratas itu membahas perkembangan penyusunan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Perpajakan serta persiapan pemindahan ibu kota./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Suasana rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Ratas itu membahas perkembangan penyusunan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Perpajakan serta persiapan pemindahan ibu kota./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penunjukan tiga tokoh besar dunia sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur merupakan bagian dari upaya membangun kepercayaan investor global.

"Dewan pengarah ada Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) , Masayoshi Son dan Tony Blair. Peran mereka memberikan advisory dan mempromosikan Indonesia dan juga membangun kepercayaan," ujar Luhut di Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Ia mengemukakan penunjukan ketiga tokoh itu tidak lepas dari rencana pemerintah yang akan membentuk sovereign wealth fund (SWF) atau badan usaha pengelola investasi.

"Tiga tokoh itu punya nama besar, orang melihatnya kan trust, bangun kepercayaan," ucapnya.

Sheikh Mohamed bin Zayed merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi. Sementara Masayoshi Son merupakan CEO Softbank. Dan, Tony Blair merupakan mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007.

"Pendanaan ibu kota baru salah satu hal, yang tak kalah penting mempromosikan Indonesia," kata Luhut.

Sebelumnya, pada Senin (13/1), Presiden Jokowi meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) menjadi dewan pengarah dalam membangun ibu kota baru negara di Kalimantan Timur.

Lokasi calon ibu kota baru berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kontur lokasi ibu kota baru berbukit-bukit karena merupakan bekas hutan tanaman industri seluas 256 ribu hektare dengan kawasan inti seluas 56 ribu hektare.

Nantinya ibu kota baru akan terbagi menjadi sejumlah klaster yaitu klaster pemerintahan seluas 5.600 hektare, klaster kesehatan, klaster pendidikan, serta klaster riset dan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper