Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukungan Publik ke PM Morrison Anjlok Gara-gara Telat Tangani Kebakaran HUtan

Kebakaran hutan di Australia sudah menghanguskan lahan seluas total 11,2 juta hektare.
Kebakaran hutan menghanguskan Flinders Chase National Park di Pulau Kangguru, barat daya Adelaide, Australia, Selasa (7/1/2020)./AAP Image-David Mariuz via Reuters
Kebakaran hutan menghanguskan Flinders Chase National Park di Pulau Kangguru, barat daya Adelaide, Australia, Selasa (7/1/2020)./AAP Image-David Mariuz via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat dukungan publik terhadap Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison anjlok ke level terendah menyusul ketidakpuasan rakyat atas penanganannya terhadap kebakaran hutan.

Survei yang dilakukan oleh Newspoll menunjukkan tingkat dukungan publik Australia jatuh 8 persen sejak polling terakhir pada 8 Desember 2019, yang berada di level 37 persen. Seperti dilansir Reuters, Senin (13/1/2020), level tersebut merupakan yang terendah bagi Morrison sejak dia menjadi pemimpin Negeri Kangguru pada Agustus 2018.

Polling tersebut digelar setelah Morrison mengumumkan dana pemulihan kebakaran senilai 2 miliar dolar Australia dan meminta 3.000 tentara cadangan untuk membantu penanganan kebakaran. Sebagian pihak memandang kebijakan itu terlambat.

Morrison diserang karena dinilai terlambat merespons krisis yang terjadi akibat kebakaran hutan besar kali ini. Bahkan, dia membawa keluarganya berlibur ke Hawaii saat kebakaran terjadi.

Morrison kemudian mengakui dirinya telah membuat kesalahan.

"Kami sudah mendengar pesan rakyat Australia dengan jelas," ujar Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg saat mengumumkan dana perlindungan lingkungan sebesar 50 juta dolar Australia, Senin (13/1).

Setidaknya 28 orang tewas dan 2.000 rumah hancur dalam kebakaran hutan yang terjadi sejak tahun lalu. Hingga kini, luas lahan yang terbakar sudah mencapai 11,2 juta hektare (ha) atau setara dengan hampir separuh luas total Inggris Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper