Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Belum Terima Laporan Terkait Asabri

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan ada dugaan korupsi bernilai Rp10 triliun di perusahaan asuransi pelat merah itu.
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), di Jakarta./Bisnis-Dedi Gunawan
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), di Jakarta./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pihak Kepolisian mengaku belum menerima laporan terkait dugaan praktik korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata RI (Persero) alias Asabri.

"Sampai saat ini pihak kepolisian masih menunggu laporan-laporan dari pihak yang berkepentingan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Polisi Asep Adisaputra seperti dilansir Antara, Senin (13/1/2020).

Namun, dia menyatakan pihaknya terus mengikuti perkembangan yang terjadi terkait adanya dugaan korupsi tersebut.

Seperti diketahui, isu adanya dugaan korupsi di perusahaan asuransi pelat merah itu mencuat setelah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan hal tersebut. Bahkan, dia menyebutkan dugaan korupsi itu bernilai Rp10 triliun.

Adapun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih terus mengaudit dugaan adanya kerugiaan negara di Asabri.

Asabri merupakan perusahaan asuransi jiwa bersifat sosial yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan undang-undang dan memberikan perlindungan finansial untuk kepentingan prajurit TNI, anggota Polri, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Pertahanan (Kemenhan)/Polri.

Sebelumnya, kasus gagal bayar klaim jatuh tempo BUMN asuransi lainnya, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), telah lebih dulu menarik perhatian publik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper