Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Pembunuhan Soleimani, Inggris Keluarkan Travel Warning

Inggris memperingatkan warganegaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Irak, khususnya di luar wilayah Kurdistan, serta Iran, kecuali perjalanan penting, menyusul kematian Qassem Soleimani.
Bendera Inggris/public domain
Bendera Inggris/public domain
Bisnis.com, JAKARTA - Inggris memperingatkan warganegaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Irak, khususnya di luar wilayah Kurdistan, serta Iran, kecuali perjalanan penting, menyusul kematian Qassem Soleimani. 
 
"Mengingat ketegangan yang meninggi di wilayah itu, Kementerian Luar Negeri kini menyarankan warga untuk tidak bepergian ke Irak, dengan pengecualian wilayah Kurdistan Iraq, serta mempertimbangkan secara hati-hati apakah penting bepergian ke Iran," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Sabtu (4/1/2020).
 
Kemenlu Inggris akan terus meninjau keputusan itu.

Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan elit Quds Iran, dilaporkan tewas dalam serangan pasukan Amerika Serikat di Irak, Jumat (3/1/2020).

Pentagon mengonfirmasi Soleimani dibunuh atas arahan Presiden Donald Trump dalam serangan di Bandara Internasional Baghdad yang menewaskan sejumlah orang. Militer AS beralasan perlu mengambil tindakan tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah pengunjuk rasa mengepung kedutaan AS di Baghdad dan terjadi bentrokan dengan pasukan AS di lokasi. Pentagon menyebut Jenderal Soleimani menyetujui serangan terhadap kedutaan.

"Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds-nya bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota pasukan Amerika dan koalisi dan melukai ribuan lainnya," bunyi pernyataan Pentagon.

Jenderal Soleimani merupakan tokoh utama dalam rezim Iran. Pasukan Quds-nya, sebuah unit elit di Garda Revolusi Iran, melapor langsung ke Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Soleimani dipuji sebagai tokoh nasional yang heroik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sutarno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper