Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Properti di Hong Kong Masih Tak Tergoyahkan

Di tengah terpaan aksi demonstrasi selama berbulan-bulan di Hong Kong yang membuat wisatawan pergi, menekan sektor ritel, dan mengirim ekonomi ke jurang resesi, sektor properti di kota tersebut masih kokoh tak tergoyahkan.
Hong Kong./Reuters
Hong Kong./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah terpaan aksi demonstrasi selama berbulan-bulan di Hong Kong yang membuat wisatawan pergi, menekan sektor ritel, dan mengirim ekonomi ke jurang resesi, sektor properti di kota tersebut masih kokoh tak tergoyahkan.

Dilansir Bloomberg, harga properti di pasar sekunder hanya turun 5,6 persen dari rekor tertinggi pada akhir Juni, ketika aksi demonstrasi mulai meningkat. Pusat penjualan untuk pengembangan baru masih penuh, dan jumlah transaksi antara Juni dan November di 35 komplek real estat yang dilacak oleh Midland Realty International Ltd. naik 37 persen dari tahun lalu.

Permintaan yang kuat, suku bunga rendah, akses kredit yang lebih mudah, serta kepercayaan diri pengembang telah mendukung pasar properti.

"Hanya ada sebagian kecil dari populasi yang tidak percaya diri di kota," kata Louis Chan, chief executive officer dari divisi perumahan Centaline Property Agency Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

Bagi mayoritas yang tinggal di Hong Kong, mereka masih membutuhkan tempat tinggal, katanya.

Di sebuah kota di mana harga properti meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam dua dekade terakhir, meskipun ada epidemi SARS yang mematikan dan krisis keuangan global, penduduk memiliki keyakinan yang kuat bahwa real estat adalah investasi paling aman.

Indeks Hang Seng telah naik kurang dari 1 persen dalam enam bulan terakhir, tertinggal di belakang pasar regional dan global. Pada saat yang sama, indeks Nikkei Jepang naik sekitar 14 persen, sedangkan indeks S&P 500 telah menguat hampir 10 persen.

Harga Properti di Hong Kong Masih Tak Tergoyahkan

Pelonggaran aturan KPR pada bulan Oktober, yang memungkinkan pembeli untuk membeli rumah yang lebih mahal dengan uang muka hanya 10 persen, juga memberi dorongan kepada pasar perumahan.

Sementara itu, suku bunga rendah juga memudahkan pembeli untuk membayar cicilan. Pada akhir Oktober, HSBC Holdings Plc memangkas suku bunga pinjaman utama Hong Kong untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, diikuti segera oleh Standard Chartered Plc.

Analis real estate Bloomberg Intelligence Patrick Wong mengatakan pengembang Hong Kong tidak cenderung memacu penjualan proyek atau memangkas harga yang berpotensi menyebabkan penurunan nilai rumah.

"Leverage mereka tidak terlalu tinggi sehingga tidak ada tekanan untuk meluncurkan banyak proyek," lanjutnya.

Justin Chiu, seorang direktur eksekutif di CK Asset Holdings Ltd. minggu lalu mengatakan kepada Hong Kong Economic Journal bahwa pengembang memiliki kepercayaan terhadap pasar perumahan massal karena lebih banyak pembeli mencari rumah untuk ditinggali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper