Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangkal Hoax, Masyarakat Diimbau Kembali Pada Kearifan Lokal

Mensos mengimbau masyarakat, termasuk generasi muda agar lebih hati-hati dalam menyerap informasi yang ada
Mensos Juliari Batubara
Mensos Juliari Batubara

Bisnis.com, JAKARTA – Kuatnya terjangan arus teknologi dan informasi telah mengaburkan masyarakat dari fakta objektif. Opini publik seolah dapat dengan mudah dibentuk melalui berita-berita yang belum tentu kebenarannya.

Mensos Juliari P. Batubara mengimbau masyarakat, termasuk generasi muda agar lebih hati-hati dalam menyerap informasi yang ada.

“Saat ini kita memasuki post-truth era. Hati-hatilah dalam menyerap informasi,” ujar Mensos, dikutip dari rilis yang diterima Bisnis, Jumat (6/12/2019).

Mensos menyampaikan pesan tersebut saat membuka “Sarasehan Nasional Kearifan Lokal Tahun 2019” dan “Rekonsiliasi Nasional Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan (PKH), di Surabaya,

Post-Truth merupakan gejala yang hadir bersama hoaks, ketika publik dikaburkan dari fakta objektif, dan menjadikan berita hoax seolah nyata. 

Informasi hoax tersebut bahkan tersebar menjadi semakin masif dengan adanya media sosial sehingga membentuk opini publik. Tak jarang, informasi hoax tersebut menyebabkan kericuhan dan konflik sosial di masyarakat.

Lebih lanjut Mensos mengatakan di tengah kehidupan bernegara yang saat ini penuh dengan tantangan bahkan dapat menimbulkan konflik sosial,masyarakat perlu kembali pada kearifan lokal (riflok) yang lebih menghargai dan menerima perbedaan yang ada.

“Aktualisasi dan implementasi nilai-nilai kearifan lokal secara nyata di tengah-tengah kehidupan masyarakat menjadi sangat penting mengingat kearifan lokal mampu menyatukan keanekaragaman budaya, tradisi, dan adat-istiadat dalam ikatan kebersamaan,” tuturnya.
 
Dalam arahannya, Mensos juga mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan agar memperkuat persatuan dan kesatuan di daerahnya masing-masing.

“Kalau ada yang mencurigakan segera cari sumbernya, ada gerakan-gerakan yang tidak lazim segera didiskusikan ada apa ini sehingga daerah yang berpotensi konflik dapat dicegah” ujar Ari.

Di tempat yang sama, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan selain menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, media sosial juga harus dimanfaatkan karena pengaruhnya sangat besar, khususnya pada generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper