Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bambang Soesatyo Mundur, Golkar Berpotensi Lakukan Rotasi Alat Kelengkapan di DPR

Langkah Bambang Soesatyo alias Bamsoet tersebut diprediksi memuluskan petahana Airlangga Hartarto untuk terpilih kembali dalam Musyawarah Nasional Golkar 2019 pekan ini.
Bambang Soesatyo di kantor DPP Golkar Jakarta/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Bambang Soesatyo di kantor DPP Golkar Jakarta/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Kabar24.com, JAKARTA — Pengunduran diri Bambang Soesatyo dari bursa pencalonan ketua umum Partai Golkar berpotensi memicu perombakan pimpinan alat kelengkapan dewan atau AKD Dewan Perwakilan Rakyat.

Langkah Bambang Soesatyo alias Bamsoet tersebut diprediksi memuluskan petahana Airlangga Hartarto untuk terpilih kembali dalam Musyawarah Nasional Golkar 2019 pekan ini. Sebagai imbalannya, para pendukung Bamsoet akan diakomodasi oleh ketua umum terpilih.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menduga bahwa tim sukses Bambang mendapatkan posisi di jajaran pengurus DPP maupun AKD DPR. Apalagi, pengisian pimpinan AKD merupakan kewenangan penuh fraksi.

“Fraksi ini adalah wajah partai di DPR. Sangat mungkin pos AKD ini termasuk yang menjadi semacam posisi tawar untuk Bamsoet dan pendukungnya,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (4/12/2019).

Sebagai pemilik 85 kursi di DPR, Golkar berhak mendapatkan jatah terbanyak kedua dalam jajaran pimpinan AKD. Kader Golkar memimpin Komisi I, Komisi II, Komisi XI, serta 10 wakil ketua di AKD lainnya.

Lucius mengakui bahwa perombakan AKD dari Fraksi Golkar bisa berdampak pada kinerja organ DPR itu sendiri. Apalagi, bila figur yang digantikan merupakan kader yang paham dengan bidang kerja AKD sementara penggantinya tidak terlalu berpengalaman.

“DPR sendiri sudah terbiasa dengan pergantian posisi sesuai dengan permintaan fraksi,” ujar Lucius.

Sebelum mundur dari bursa pencalonan Golkar-1, Bamsoet menjelaskan niatnya menantang Airlangga adalah karena pendukungnya tidak diakomodasi dalam AKD. Adapun, Bambang mendapatkan jabatan mentereng sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2019-2024.

Seusai memutuskan mundur, bekas Ketua DPR itu pun mengisyaratkan bahwa para pendukungnya bakal ditampung oleh ketua umum terpilih. Menurut dia, hanya dengan rekonsiliasi keutuhan Golkar tetap terjaga

“Kami sepakat dua gerbong disatukan,” ucapnya di Jakarta, Selasa (3/12/2019) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper