Bisnis.com, JAKARTA -- Konsumen Amerika Serikat menghabiskan US$9,2 miliar dalam festival belanja online, Cyber Monday, naik 17% dari tahun lalu dan mencatat rekor baru pada musim liburan.
"Capaian tersebut sedikit lebih rendah dari proyeksi yang disampaikan Adobe Inc. sebesar US$9,4 miliar," dikutip melalui Bloomberg, Selasa (3/12).
Perusahaan tersebut melacak transaksi di 80 dari 100 pengecer online teratas AS, di mana 30% dari total pendapatan berasal dari transaksi yang terjadi pada pukul 22:00 hingga 2:00 waktu setempat.
Cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh memberi konsumen alasan dan waktu yang lebih banyak untuk berbelanja dari rumah.
Sebuah badai yang dimulai di California melanda seluruh bagian benua dan menghantam Timur Laut tepat saat para pelancong Thanksgiving sedang kembali ke rumah setelah mengunjungi kerabat.
Meskipun Cyber Monday tetap menjadi hari belanja online terbesar tahun ini, pembeli telah beralih ke opsi pembelian online sejak awal musim liburan, tidak seperti dulu ketika mereka menunggu adanya promo spesial sebelum belanja.
Hal ini sebagian disebabkan karena kini semakin banyak konsumen beralih ke pembelian melalui perangkat seluler alih-alih dari komputer, yang sering dilakukan di kantor setelah liburan akhir pekan.
Menurut EMarketer, konsumen AS akan menghabiskan uang mereka US$135 miliar secara online pada November dan Desember.
Angka proyeksi tersebut setidaknya dapat memicu pertumbuhan belanja 12,3% dari tahun lalu dan mewakili sekitar 13,4% dari semua penjualan selama musim liburan.
Musim belanja juga lebih pendek tahun ini dengan enam hari yang lebih sedikit antara Thanksgiving dan Natal dibandingkan tahun lalu.
Adobe mengatakan platform e-commerce besar seperti Amazon.com Inc. akan menjadi penerima manfaat terbesar dari lonjakan penjualan pada musim liburan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
