Bisnis.com, JAKARTA - Sepuluh pria bersenjata anggota kartel narkoba dan empat polisi tewas dalam bakutembak, Sabtu waktu setempat. Baku tembak berlangsung di sebuah kota Meksiko dekat perbatasan dengan Amerika Serikat.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump memicu ketegangan bilateral dengan Meksiko dengan mengatakan bahwa dia akan menyebut geng narkoba sebagai teroris.
Pemerintah negara bagian utara Coahuila mengatakan, polisi negara bagian bentrok dengan sekelompok penyerang bersenjata berat yang menggunakan truk pick-up di kota kecil Villa Union. Kota itu berada sekitar 65 kilometer di barat daya kota perbatasan Piedras Negras.
Saat berdiri di luar kantor balai kota setempat yang penuh peluru, Gubernur Coahuila, Miguel Angel Riquelme mengatakan kepada wartawan bahwa negara telah bertindak "tegas" untuk mengatasi para penyerang, yang dilaporkan masuk dari negara bagian tetangga, Tamaulipas.
Riquelme mengatakan 10 pria bersenjata terbunuh, tiga di antaranya oleh petugas yang mengejar anggota geng setelah tembak-menembak yang menyebabkan kematian empat polisi dan melukai enam lainnya.
Sekitar tengah hari, tembakan mulai terdengar di kota Villa Union, dan konvoi truk pick-up bersenjata terlihat bergerak di sekitar kota, berdasar rekaman video yang diposting pengguna media sosial seperti dikutip Reuters, Minggu (1/12/2019).
Di sisi lain terlihat gumpalan asap membubung dari kota.
Sejumlah orang yang tidak teridentifikasi juga menghilang, termasuk beberapa yang berada di kantor wali kota, kata gubernur.
Riquelme mengatakan pihak berwenang telah mengidentifikasi 14 kendaraan yang terlibat dalam serangan itu dan menyita lebih dari selusin senjata.
Munculnya kekerasan itu merupakan ujian untuk Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang pada Jumat mengatakan tidak akan menerima intervensi asing di Meksiko untuk berurusan dengan geng kriminal yang kejam setelah komentar Trump yang menyakitkan.
Obrador mengatakan Meksiko akan menangani masalahnya sendiri seperti pandangan yang digaungkan oleh Riquelme ketika dia berbicara kepada wartawan.
"Saya tidak berpikir bahwa Meksiko membutuhkan intervensi. Saya pikir Meksiko membutuhkan kolaborasi dan kerja sama," kata Riquelme, yang partainya menentang Lopez Obrador.
"Kami yakin bahwa negara memiliki kekuatan untuk mengatasi para penjahat," kata Riquelme.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan Selasa, Trump mengatakan dia berencana untuk menunjuk kartel narkoba sebagai organisasi teroris, yang memicu kekhawatiran dunia.