Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Ingatkan ISIS bisa Alihkan Operasinya ke Asia Tenggara

Menteri Dalam Negeri Malaysia pada hari Rabu (27/11/2019) memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS dapat mengalihkan basis operasinya ke Asia Tenggara setelah kematian pemimpinnya.
Seorang pria yang diyakini sebagai pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi berbicara di sebuah masjid di Mosul, Irak, dalam sebuah foto yang diambil dari video yang ditayangkan di internet pada Sabtu (5/7/2014)./Reuters
Seorang pria yang diyakini sebagai pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi berbicara di sebuah masjid di Mosul, Irak, dalam sebuah foto yang diambil dari video yang ditayangkan di internet pada Sabtu (5/7/2014)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Malaysia pada hari Rabu (27/11/2019) memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS dapat mengalihkan basis operasinya ke Asia Tenggara setelah kematian pemimpinnya.

Dilansir Reuters, pihak berwenang di Malaysia itu mengatakan akan menjadi perjuangan panjang untuk menggagalkan ideologi kelompok radikat itu, bahkan setelah pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dengan meledakkan diri dalam serangan oleh pasukan khusus AS i barat laut Suriah pada bulan Oktober.

Dalam pertemuan dengan anggota ASEAN di Bangkok, Menteri Dalam Negeri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan negaranya akan tetap waspada terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh para pejuang ISIS yang kembali dari luar negeri, radikalisasi daring dan, kemungkinan serangan tunggal.

"Kami percaya bahwa kematian al-Baghdadi akan membuka babak lain dalam operasi teror Daesh. Setelah kehilangan banyak wilayahnya di Suriah dan Irak, Daesh juga mencari pangkalan baru," kata Muhyiddin, seperti dikutip Reuters Rabu (27/11/2019).

Daesh adalah akronim berbahasa Arab untuk ISIS dan nama yang biasa digunakan Malaysia untuk merujuk ke kelompok tersebut.

Muhyiddin, yang kementeriannya membawahi kepolisian, mengatakan Malaysia telah menggagalkan 25 serangan yang direncanakan oleh ISIS di negara itu dan menangkap 512 orang yang diduga memiliki hubungan selama enam tahun terakhir.

Malaysia telah meningkatkan kesiagaan sejak Januari 2016, ketika teroris bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS melakukan serangkaian serangan di Jakarta.

ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan granat di sebuah bar di pinggiran Kuala Lumpur pada Juni 2016 yang melukai delapan orang. Itu adalah serangan pertama di Negeri Jiran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper