Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pantau Gempa Sulut dan Malut, Presiden Jokowi : Kewaspadaan dan Manajemen Bencana Semakin Baik

Presiden mendapatkan laporan bahwa bencana gempa yang terjadi tersebut telah direspons dengan antisipasi yang baik sehingga minim kerusakan dan korban.
Presiden Joko Widodo./Antara-Mohamad Hamzah
Presiden Joko Widodo./Antara-Mohamad Hamzah

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo terus memantau informasi mengenai gempa yang terjadi di sekitar perairan Sulawesi Utara dan Maluku Utara pada Kamis, (14/11/2019).

Presiden mendapatkan laporan bahwa bencana gempa yang terjadi tersebut telah direspons dengan antisipasi yang baik sehingga minim kerusakan dan korban.

Hal itu menandakan manajemen kebencanaan dan tingkat kesadaran serta ketenangan warga dalam menghadapi bencana sudah semakin baik.

"Ini akan saya ikuti terus untuk mendapatkan laporan yang paling akhir. Kita patut bersyukur masyarakat sekarang sudah lebih tenang dan aparat manajemennya juga lebih baik sehingga ketenangan itulah yang saya kira mengurangi korban-korban yang ada," ujarnya di Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (15/11/2019)

Kepala Negara mengikuti perkembangan terkini dari gempa yang diketahui berkekuatan 7,1 skala richter dan terjadi pada Kamis malam, 14 November 2019, pukul 23.17 WIB. BMKG pada pukul 23.33 WIB sempat merilis peringatan dini akan adanya potensi tsunami. Peringatan dini tersebut diakhiri BMKG sekira pukul 01.45 WIB.

"Tadi malam saya mendapatkan laporan gempa telah terjadi pukul 23 lebih 17 menit. Saya ikuti sampai jam setengah tiga tadi malam," katanya.

Jokowi menjelaskan kesadaran masyarakat dan pendidikan kebencanaan harus terus disosialisasikan kepada masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa dan kerusakan.

"Saya kira memang inilah yang harus terus disosialisasikan karena kita sekarang menyadari bahwa kita berada di ring of fire," tandasnya.

Mengutip siaran pers Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate mencatat 19 bangunan mengalami kerusakan ringan pascagempa tersebut. Jumlah tersebut mencakup 15 rumah, 3 gereja, dan 1 sekolah. Di samping bangunan rusak, BPBD juga mencatat terdapat dua orang yang mengalami luka ringan setelah peristiwa tersebut.

"Laporan terakhir yang saya terima, alhamdulillah, tidak ada yang meninggal. Memang ada korban luka 2 orang, dan bangunan yang rusak ada 19," tambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper