Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Trump dan Erdogan Hangat di Tengah Kemarahan Kongres

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji hubungannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika kedua pemimpin bertemu untuk mengatasi berbagai perbedaan mulai dari kebijakan atas Suriah hingga pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Ankara.
Presiden  Amerika Serikat (AS)  Donald Trump memuji hubungannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika kedua pemimpin bertemu untuk mengatasi berbagai perbedaan mulai dari kebijakan atas Suriah hingga pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Ankara./Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji hubungannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika kedua pemimpin bertemu untuk mengatasi berbagai perbedaan mulai dari kebijakan atas Suriah hingga pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Ankara./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden  Amerika Serikat (AS)  Donald Trump memuji hubungannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika kedua pemimpin bertemu untuk mengatasi berbagai perbedaan mulai dari kebijakan atas Suriah hingga pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Ankara.

Sambutan hangat Trump terhadap Presiden Turki muncul di tengah kemarahan di Kongres Amerika Serikat tentang serangan Ankara ke Suriah untuk mengusir pasukan Kurdi.

Pasukan Kurdi merupakan salah satu mitra utama Washington dalam perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami sudah lama berteman, hampir sejak hari pertama kenal. Kami saling memahami negara masing-masing. Kami mengerti dari mana kami berasal," kata Trump kepada Erdogan ketika mereka duduk bersebelahan di Oval Office seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (14/11/2019).

"Mereka sangat dihormati di negara mereka dan di kawasan ini," kata Trump tentang Erdogan dan istrinya Emine.

Marwan Bishara, analis politik senior Al Jazeera, mengatakan dia tidak dapat "membayangkan bahwa Presiden Erdogan dapat memiliki penerimaan yang lebih baik terutama setelah hubungan kedua negara memburuk di bawah [mantan Presiden AS Barack] Obama dan Trump.”

Trump mengatakan pada konferensi pers dengan Erdogan bahwa kedua pemimpin mengadakan "pertemuan yang indah dan produktif".

Dia menambahkan bahwa dirinya berharap pertemuan dengan sekutu NATO itu akan dapat menyelesaikan perbedaan antara kedua negara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper