Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Denny JA : Jokowi Terapkan Strategi Kooperasi dan Kompetisi

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjelaskan bahwa Joko Widodo dan Prabowo Subianto menerapkan koopetisi, yakni gabungan dari kooperasi dan kompetisi, dalam politik.
Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA./Antara
Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjelaskan bahwa Joko Widodo dan Prabowo Subianto menerapkan koopetisi, yakni gabungan dari kooperasi dan kompetisi, dalam politik.

"Dalam bisnis dikenal koopetisi, gabungan antara kooperasi dan kompetisi. Gabungan antara kerja sama dan persaingan," kata Denny JA di Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Hal itu disampaikannya di sela penyampaikan hasil survei terkait dengan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara, serta penandatanganan kerja sama LSI Denny JA dengan SBM ITB.

Dalam bisnis, kata dia, sebuah perusahaan akan dianggap naik levelnya jika tidak hanya bisa berkompetisi, tetapi juga berkooperasi atau bekerja sama dengan kompetitor terberatnya, atau disebut koopetisi.

Denny mencontohkan koopetisi yang pernah dilakukan perusahaan otomotif Peugeot, Citroen, dan Toyota yang sebenarnya sama-sama berkompetisi di pasar Amerika Serikat dan Eropa.

Namun, kata dia, pada satu masa mereka saling bekerja sama dengan menciptakan satu mesin baru yang dibiayai bersama-sama sehingga biaya produksi bisa lebih murah.

"Publik juga diuntungkan dengan produk mobil baru itu, kemudian mereka (perusahaan) bersaing kembali," katanya.

Umumnya, kata dia, dua calon presiden yang berkompetisi akan menghasilkan satu pemenang yang tampil sebagai penguasa, sedangkan yang kalah jadi oposisi.

"Umumnya, pertarungan politik itu yang terjadi. Namun, kali ini capres bertarung, selesai, satu jadi presiden, satunya jadi menteri," katanya.

Tanpa disengaja ataupun didesain, kata dia, Jokowi dan Prabowo telah melakukan koopetisi dengan menerapkan apa yang dianjurkan dalam bisnis ke bidang politik.

"LSI menganggap ini hal positif. Sebagai ikhtiar politik, ijtihad politik. Ketika pemerintahan terbelah, publik terbelah, dua tokoh utama kembali mengajak utuh bersatu," kata Denny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper