Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizieq Shihab Klaim Dicekal atas Permintaan Indonesia, Jubir Jokowi Ogah Komentar

Pihak istana enggan menanggapi klaim Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang menyebut Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Arab Saudi untuk mencekalnya kembali ke Jakarta.
Fadjroel Rachman memberikan pernyataan setelah dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Presiden pada Senin 21 Oktober 2019 terkait pemanggilan calon menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin./Amanda Kusuma Wardhani
Fadjroel Rachman memberikan pernyataan setelah dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Presiden pada Senin 21 Oktober 2019 terkait pemanggilan calon menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin./Amanda Kusuma Wardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak istana enggan menanggapi klaim Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang menyebut Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Arab Saudi untuk mencekalnya kembali ke Jakarta.

Juru bicara presiden Joko Widodo atau Jokowi, Fadjroel Rachman, meminta media menanyakan isu lain.

"Yang lain saja, deh, pertanyaannya," kata Fadjroel di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, Minggu (11/11.2019).

Dalam video yang dipublikasikan FrontTV di YouTube, Rizieq menunjukkan dua lembar kertas yang ia sebut sebagai surat pelarangan ia keluar dari negeri itu.

"Jadi kedua surat ini merupakan bukti nyata, real, otentik, bahwa saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia," kata Rizieq melalui telekonferensi pada acara Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI 8 November 2019.

Rizieq mengatakan kertas pertama berisi salinan visa, kertas kedua berisi salinan surat pencekalan dirinya. Saat Rizieq membacakan isi kertas yang kedua, ia menyebut di dalamnya alasan pemerintah Arab mencekalnya adalah alasan keamanan.

Rizieq mengklaim bahwa ia hanya dicekal karena alasan tersebut, dan atas dasar permintaan pemerintah Indonesia. Ia menyebut dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran apa pun, baik pidana mau pun perdata.

"Hanya karena alasan keamanan," ujar dia.

Menurut Rizieq pemerintah Indonesia tidak menginginkan dirinya pulang ke Indonesia, terutama di tengah perhelatan Pemilu 2019 lalu.

Rizieq menyebut dirinya bisa jadi ancaman bagi pemerintah, dan menghentikan perilaku curang dalam Pemilu.

Pemerintah Arab, kata dia, sebetulnya siap untuk mencabut cekal. Apabila ada jaminan resmi dari Pemerintah Indonesia, tidak akan mengganggu Rizieq bila pulang ke Indonesia. Meskipun Rizieq telah menjelaskan bahwa dirinya aman, namun pemerintah Arab, ia sebut, masih ragu.

"Mereka belum tenang menerima alasan-alasan tersebut, sehingga mereka belum mau mencabut cekal saya," kata dia.

Rizieq Shihab bermukim di Mekah mulai pertengahan 2017, sejak terjerat sejumlah kasus, salah satunya dugaan chat mesum. Kasus ini dihentikan pada Juni 2018, tetapi Rizieq belum juga kembali ke Indonesia.

Pemerintah membantah ada upaya pencekalan terhadap Rizieq Shihab. Sebelumnya, Wakil Presiden 2014-2019, Jusuf Kalla, mengatakan pemerintah Indonesia tidak melarang Rizieq pulang.

"Pemerintah silakan saja. Pemerintah tidak berhak melarang warga negara ke Tanah Air," kata JK pada 10 Juli 2019.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper