Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didirikan Fahri Hamzah Cs, Apa Beda Partai Gelora dengan PKS?

Pengamat politik Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Ahmad Khoirul Umam, menilai Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mau tidak mau harus dapat membedakan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Arsip- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta (kanan) didampingi Sekjen PKS Muhammad Taufik Ridho (tengah) dan Wasekjen PKS Fahri Hamzah (kiri) menjawab pertanyaan wartawan, pada konferensi pers Rapimnas PKS, di Semarang, Jateng, Kamis (18/4/2014)./Antara-R. Rekotomo
Arsip- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta (kanan) didampingi Sekjen PKS Muhammad Taufik Ridho (tengah) dan Wasekjen PKS Fahri Hamzah (kiri) menjawab pertanyaan wartawan, pada konferensi pers Rapimnas PKS, di Semarang, Jateng, Kamis (18/4/2014)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA -  Pengamat politik Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Ahmad Khoirul Umam, menilai Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mau tidak mau harus dapat membedakan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Harus membedakan diri baik dari aspek karakter pergerakan, identitas ideologis, visi-misi, dan platform kepartaian, hingga kelangsungan logistik," kata Managing Director PPPI itu lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

Pendirian Partai Gelora Indonesia itu sendiri diketahui kini masih dalam proses administrasi pengurusan badan hukum. Namun, Khoirul menilai sepak terjang partai hasil eksperimen politik mantan elite PKS, seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah patut untuk dicermati.

Di internal PKS sejak lama, sudah tampak dari idiomnya, ada orientasi dan arah perilaku politik yang berbeda terbagi menjadi dua faksi, yaitu 'faksi keadilan' yang dianggap lebih ideologis dan 'faksi kesejahteraan' yang lebih berorientasi ekonomi.

"Anis Matta dan Fahri Hamzah identik sebagai 'faksi kesejahteraan', sedangkan senior-senior seperti Hidayat Nur Wahid identik dengan 'faksi keadilan'. Itu hanya permainan idiom saja. Langkah perilaku politik mereka ke depan yang akan mengonfirmasi di bagian mana mereka berposisi," kata Khoirul.

Kemampuan Partai Gelora Indonesia membedakan diri dari partai 'induknya' akan menentukan kemampuan mereka bertahan dan lolos ambang batas parlemen (parliamentary thresshold) pada Pemilihan umum 2024.

"Tapi kalau (Partai) Gelora hanya menduplikasi apa yang dilakukan PKS, kecil kemungkinan mereka bisa bertahan. Karena ceruk massa dan logistik mereka akan disedot oleh partai 'induknya' sendiri," ujar Dosen Ilmu Politik di Universitas Paramadina itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper