Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Pernyataan Surya Paloh Sindir Parpol yang Sinis

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan pidato dalam pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (8/11/2019).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai NasDem yang digelar 8-11 November itu mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju./Antara
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai NasDem yang digelar 8-11 November itu mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato dalam pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (8/11/2019).

Berikut ini 4 pernyataan pemilik Media Grup:

1. Surya Paloh menyindir partai-partai yang memiliki sinisme dan kecurigaan terhadap partainya karena bersafari ke partai di luar koalisi seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Surya Paloh, partai-partai yang sinis itu tidak berkarakter Pancasila dan tidak pantas mengaku pancasilais.

"Ngakunya partai nasionalis, pancasilais. Buktikan aja. Jangan ngaku pancasilais kalau masih sinis, melakukan propaganda kosong, sudah pasti bukan pancasilais itu," ujar Surya Paloh. 

Menurut Surya Paloh, partai yang pancasilais adalah partai yang bisa bersikap rendah hati dan merangkul teman.

"Salam teman. Tawarkan pikiran-pikiran bersama teman. Jangan musuhi teman. Ah, itu baru ini namanya mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Kalau tidak dijalankan, yang paling menangis adalah proklamator bangsa ini," kata Surya.

4 Pernyataan Surya Paloh Sindir Parpol yang Sinis

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) bersama Ketua Majelis Tinggi Jan Darmadi (ketiga kanan), Ketua Dewan Pembina Siswono Yudo Husodo (ketiga kiri), Sekjen Johnny G Plate (kedua kanan), Ketua DPP Rachmat Gobel (kedua kanan), Ketua Organizing Committee Amelia Anggraini (kiri) dan anggota Majelis Tinggi Lestari Moerdijat (kanan) memukul alu saat membuka Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai NasDem yang digelar 8-11 November itu mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju./Antara

2. Surya Paloh meminta partai-partai lebih dewasa dan tak saling curiga ketika ada partai koalisi pendukung pemerintah yang menjalin komunikasi dengan oposisi, seperti yang dilakukan Nasdem dan PKS.

"Kami berkunjung ke kawan pun dicurigai, ini bangsa model apa? Rangkulan pun dimaknai tafsir kecurigaan. Kita mengaku demokratis, tapi begitu ortodoks dan konservatif," ujarnya.

Menurut Surya, fenomena ini menimbulkan paradoks dan membuat bangsa Indonesia melangkah ke belakang.

"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme, kecurigaan satu sama lain. Tingkat diskursus politik yang paling picik di negeri ini, rangkulan dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," katanya.

3. Surya Paloh mengatakan ada partai yang menyatakan setia mendampingi Presiden Joko Widodo. Namun menurutnya, ucapan itu mesti dibuktikan lewat perbuatan.

"Karena apa? Karena nanti (jika) ada ujian berat yang dijalani Bapak Presiden, jangan-jangan hanya tinggal Nasdem yang bersama Bapak Presiden," kata Surya.

Dia mengatakan, Nasdem harus membuktikan komitmen untuk mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin hingga sukses mencapai tujuan. Namun, dia menegaskan keberadaan Nasdem di koalisi bukan menutup sikap kritis.

Dia menyebut Nasdem tidak hanya melayani kepentingan partai koalisi.

"Kalau kita mau, memperoleh kursi yang lebih tinggi lagi maka diperlukan konsistensi ucapan dan perbuatan. Diperlukan komitmen kesetiaan yang mengikat, bukan hanya janji sembarang janji. Kami bangga berada di Nasdem. Kami bangga memiliki NasDem. Tapi kita harus lebih berbangga lagi menjadi rakyat dan warga negara Indonesia. Itu lah manifesto kita. Jadi bukan dasar NasDem partai pengusung pemerintah kemudian hanya memikirkan kepentingan koalisi," ujarnya.

4 Pernyataan Surya Paloh Sindir Parpol yang Sinis

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), Ketua Majelis Tinggi Partai NasDem Jan Darmadi (ketiga kiri), Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Siswono Yudo Husodo (kanan) dan Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate (kedua kanan) menghadiri pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai NasDem yang digelar 8-11 November itu mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju./Antara

4. Surya Paloh menegaskan, Partai Nasdem akan menjalankan komunikasi politik yang cair dengan berbagai pihak. Baik dengan Partai Politik dalam koalisi pemerintahan, maupun di luar pemerintahan.

"Komunikasi politik yang dijalankan oleh Nasdem begitu cair, baik partai yang ada di dalam pemerintahatau di luar pemerintahan. Nasdem amat bisa memahami tekad dan semangat kita sebagai institusi parpol," ujarnya.

Menurut Surya partai politik berperan strategis dalam kehidupan sistem demokrasi di Indonesia, khususnya untuk melakukan proses pendidikan politik berkelanjutan.

"Itulah kewajiban bagi parpol untuk mengedepankan nasional interest, kepentingan bangsa di atas kepentingan partai ini sendiri. Tidak ada rasanya kita dengan rasa gegap gempita kalau hanya memikirkan institusi parpol itu sendiri. Nasdem bukan tipe parpol seperti itu," kata Surya Paloh. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper