Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xi Jinping Janjikan Komitmen China terhadap Aturan Perdagangan Global

Dalam pidato sambutannya pada pembukaan pameran perdagangan di Shanghai, Xi menyampaikan bahwa China akan memberikan peran yang lebih penting terhadap impor serta terus menurunkan tarif dan biaya transaksi institusional.
Presiden China Xi Jinping/REUTERS-Mike Hutchings
Presiden China Xi Jinping/REUTERS-Mike Hutchings

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Xi Jinping menegaskan kembali komitmen China terhadap keterbukaan ekonomi dan tatanan perdagangan global menjelang finalisasi kesepakatan tahap pertama untuk mengakhiri perang dagang dengan AS.

Dalam pidato sambutannya pada pembukaan pameran perdagangan di Shanghai, Xi menyampaikan bahwa China akan memberikan peran yang lebih penting terhadap impor serta terus menurunkan tarif dan biaya transaksi institusional.

"Kita semua harus mengutamakan kepentingan umat manusia daripada menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama semua," katanya, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (5/11/2019).

Pernyataan Xi konsisten dengan upaya China yang memposisikan dirinya sebagai juara dalam tatanan perdagangan multilateral global pada saat AS justru mundur dari lembaga seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Xi juga mengatakan bahwa China akan membuka pintunya lebih lebar terhadap dunia, sikap yang membantu untuk melawan tuduhan proteksionisme dari pemerintahan Trump.

Beijing telah menempatkan penekanan lebih besar pada impor sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik, yang diandalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar tidak terus bergantung dari investasi dan ekspor.

Pada saat yang sama, dorongan impor membantu menopang argumen bahwa China berusaha mengurangi surplus perdagangannya, terutama dengan AS.

Pada 2018, Xi mengatakan bahwa impor barang China diperkirakan akan mencapai lebih dari US$30 triliun dalam 15 tahun ke depan, menyiratkan hanya ada sedikit tambahan dari total tahunan saat ini.

Faktanya, impor telah mengalami kontraksi secara tahunan hampir setiap bulan sepanjang tahun ini, 5% lebih rendah, dalam dolar, pada akhir September dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Xi mendesak integrasi ekonomi yang lebih dalam dan mengatakan China bersedia menandatangani perjanjian perdagangan bebas standar tinggi dengan lebih banyak negara.

"Kita harus berdiri teguh melawan proteksionisme dan unilateralisme. Kita perlu terus menurunkan hambatan perdagangan, mengoptimalkan rantai pasokan global dan bersama-sama mendorong perkembangan pasar. Integrasi ekonomi adalah tatanan yang berlaku sekarang,” kata Xi.

Perang perdagangan telah meningkatkan tekanan pada ekonomi China yang melemah dari 10 tahun pertumbuhan berturut-turut.

Pekan lalu, Xi mengatakan pada pertemuan Komite Sentral Partai Komunis bahwa tingkat keparahan risiko dan tantangan yang kita hadapi belum pernah terjadi sebelumnya, menurut kutipan dari Kantor Berita resmi Xinhua.

Media pemerintah China menegaskan kembali urgensi negara untuk memasukkan penghapusan tarif sanksi ke dalam kesepakatan apa pun.

“Bagi China, menghapus semua tarif tambahan adalah masalah utama yang tidak berubah dan tidak akan pernah berubah. Bahkan jika ada kesepakatan tahap pertama, perhatian inti ini harus tersampaikan," kata Taoran Notes, sebuah blog yang berafiliasi dengan Economic Daily yang dikelola Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper