Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selandia Baru Larang Video Gim Tentang Penembakan Christchurch

Beberapa produsen gim disebut memproduksi kumpulan permainan tentang ekstremis kulit putih. Mereka juga telah mendapat gelontoran pendapatan dari gim-gim tersebut.
Polisi berjaga-jaga di sekitar Masjid Al-Noor beberapa hari setelah terjadi penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3/2019)./Reuters-Edgar Su
Polisi berjaga-jaga di sekitar Masjid Al-Noor beberapa hari setelah terjadi penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3/2019)./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Sensor Selandia Baru David Shanks melarang video gim yang dianggap mendukung penembakan massal di Christchurch awal tahun lalu. 

Dalam permainan tersebut, pemain bertugas menembak semua orang yang bukan laki-laki berkulit putih dan heteroseksual.

“Pencipta permainan ini memproduksi dan menjual permainan yang dirancang untuk menempatkan pemain sebagai pembunuh teroris supremasi kulit putih. Siapa pun yang bukan laki-laki heteroseksual kulit putih adalah target,” kata Shanks dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Kamis (31/10/2019).

Serangan kala itu disiarkan langsung di Facebook dengan menampilkan seorang pria bersenjata semi-otomatis. Serangan itu menargetkan umat Islam ketika tengah menghadiri shalat di dua masjid Christchurch pada 15 Maret silam. Sebanyak 51 orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka.

Shanks sebelumnya juga telah melarang video siaran langsung saat terjadi serangan Christchurch. Ia juga melarang adanya manifesto terkait dugaan pelaku.

Awal bulan ini, Dewan Sensor juga melarang video berdurasi 35 menit berisi serangan lain yang dilakukan seorang pria bersenjata anti-Semit yang menewaskan dua orang di Halle, Jerman. Sebuah dokumen yang dikatakan telah dibagikan oleh pria bersenjata di Jerman juga kini telah dilarang.

Beberapa produsen gim disebut memproduksi kumpulan permainan tentang ekstremis kulit putih. Mereka juga telah mendapat gelontoran pendapatan dari gim-gim tersebut. Pelanggan dari Selandia Baru dan seluruh dunia dapat membeli gim tersebut dari situs web produsen.

“Para produsen gim akan mencoba memoles pekerjaan mereka sebagai sindiran, tetapi gim ini bukan lelucon. Ini melewati batas,” pungkas Shanks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper