Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saran Jusuf Kalla Kepada Generasi Muda, Jangan Berpikir Simbolis

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar generasi muda tidak berpikiran simbolis semata dalam membangun persatuan dan toleransi bangsa.
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla (tengah) menghadiri acara Diskusi Satu Nusantara sebagai pembicara kunci di Gedung Lemhanas, Jakarta, Selasa (29/10/2019)/ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla (tengah) menghadiri acara Diskusi Satu Nusantara sebagai pembicara kunci di Gedung Lemhanas, Jakarta, Selasa (29/10/2019)/ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar generasi muda tidak berpikiran simbolis semata dalam membangun persatuan dan toleransi bangsa.

"Generasi muda pikirannya jangan simbolis tapi apa yang nyata dapat dilakukan, kalau semacam pawai obor dan lainnya itu simbolis semua," kata Jusuf Kalla saat diskusi dengan tema "Memupuk rasa persatuan dan toleransi terhadap perbedaan", di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Rakyat, menurut dia, membutuhkan hal yang nyata mengenai persatuan dan toleransi, bukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya hanya simbolis saja.

Sebenarnya, menurut Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia itu, persatuan bisa dibangun dengan mendorong keadilan dan kemakmuran ke arah yang lebih baik atau menjauhkan masyarakat dari ketimpangan.

JK mencatat ada 15 konflik besar yang mengganggu persatuan sepanjang sejarah bangsa ini, penyebabnya bersumber dari ketidakadilan.

"Itu konflik hampir semua itu disebabkan ada perasaan tidak adil, 10 dari 15 karena merasakan ketidakadilan, karena itu lah bapak bangsa menyampaikan tentang adil dan makmur," ucapnya.

Sementara, keadilan dan kemakmuran hanya bisa didorong oleh keahlian, inovasi dan etos kerja, semua itu merupakan hal yang bisa dilakukan oleh generasi muda.

Soal pendidikan yang berkiblat pada inovasi generasi muda, kata dia, bisa mencontoh Amerika, sementara, keahlian sumber daya manusia bisa melihat negara-negara seperti China, Jepang, Eropa dan beberapa negara Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper