Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

39 Mayat Ditemukan di Kontainer, China Tuntut Inggris Hukum Berat Pihak yang Terlibat

Temuan 39 jenazah di dalam sebuah kontainer di dekat London, Inggris, memancing reaksi keras China.
Polisi mengamankan kontainer yang membawa jenazah diduga warga China, di Grays, Essex, Inggris, 23 Oktober 2019./REUTERS-Peter Nicholls
Polisi mengamankan kontainer yang membawa jenazah diduga warga China, di Grays, Essex, Inggris, 23 Oktober 2019./REUTERS-Peter Nicholls

Bisnis.com, GRAYS - Temuan 39 jenazah di dalam sebuah kontainer di dekat London, Inggris, memancing reaksi keras China.

China pada Jumat meminta Inggris mengganjar "hukuman berat" bagi mereka yang terlibat dalam kematian 39 orang. Korban yang ditemukan di truk kontainer di dekat London diyakini sebagai warga negara China.

Kepolisian sedang menginterogasi si sopir yang dicurigai melakukan pembunuhan.

Autopsi 11 jasad dimulai saat polisi dan tim forensik berupaya mengidentifikasi kematian tersebut, bagaimana mereka tewas dan siapa yang terlibat dalam dugaan jaringan perdagangan manusia.

Reserse masih menginterogasi sopir truk berusia 25 tahun, yang ditangkap setelah ditemukan mayat di belakang truk pendinginnya di kawasan industri di dekat London pada Rabu (23/10) dini hari.

Pria Irlandia Utara itu belum teridentifikasi secara resmi, namun sumber yang akrab dengan penyelidikan menyebutkan namanya sebagai Mo Robinso yang berasal dari daerah Portadown.

Pihak kepolisian nantinya akan memutuskan apakah akan menuduhnya melakukan pelanggaran, membebaskannya atau meminta waktu lebih lama kepada pengadilan untuk menginterogasinya.

Kamis (24/10) sore, otoritas Inggris memindahkan 11 korban --dari keseluruhan  31 pria dan delapan perempuan-- ke kamar mayat rumah sakit dari lokasi yang aman di dermaga dekat kawasan industri Grays, sekitar 30 km timur London, lokasi jasad-jasad itu ditemukan.

Polisi mengatakan proses identifikasi jasad akan memakan waktu sementara autopsi dilakukan untuk memastikan penyebab sebenarnya kematian korban.

"Ini penyelidikan terbesar yang harus ditangani Kepolisian Essex dan kemungkinan memakan waktu lama untuk menyimpulkan ini semua," kata Kepala Kepolisian Essex, Ben-Julian Harrington.

Kedutaan Besar China di London mengatakan pihaknya telah mengirim tim ke Essex. Sementara itu, juru bicara Kementerian China, Hua Chunying mengatakan polisi belum dapat memverifikasi kewarganegaraan para korban.

"Kami berharap pihak Inggris dapat secepatnya mengonfirmasi dan memverifikasi identitas para korban, memastikan apa yang terjadi dan menjatuhkan vonis berat untuk mereka yang terlibat dalam kasus tersebut," katanya saat konferensi pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper