Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Akan Mengganti Pemimpin Hong Kong Carrie Lam

China akan mengganti pemimpin Hong Kong Carrie Lam dengan kepala eksekutif "sementara" sehingga akan mengakhiri pemerintahanya setelah berbulan-bulan protes pro-demokrasi.
Chief Eksekutif Pemerintahan Administrasi Hong Kong Carrie Lam hadir dalam pembukaan Belt and Road Summit 2019 di Hong Kong Covention and Exebithion Centre, Rabu (11/9/2019)./Bisnis - MGN
Chief Eksekutif Pemerintahan Administrasi Hong Kong Carrie Lam hadir dalam pembukaan Belt and Road Summit 2019 di Hong Kong Covention and Exebithion Centre, Rabu (11/9/2019)./Bisnis - MGN

Bisnis.com, JAKARTA--China akan mengganti pemimpin Hong Kong Carrie Lam dengan kepala eksekutif "sementara" sehingga akan mengakhiri pemerintahanya setelah berbulan-bulan protes pro-demokrasi.

Selama ini Lam pasang badan untuk China atas aksi protes warga Hong Kong yang khawatir Beijing akan memperketat cengkeramannya. Warga Hong Kong khawatir China akan membatasi kebebasan yang dinikmati di bawah prinsip "satu negara, dua sistem" yang disepakati ketika penguasa kolonial Inggris menyerahkan Hong Kong kembali ke China pada tahun 1997.

Sumber Financial Times mengatakan bahwa pejabat di China menginginkan situasi yang stabil sebelum keputusan akhir dikeluarkan tentang perubahan kepemimpinan. Menurut sumber itu, China tidak ingin terlihat menyerah pada kekerasan.

Jika Presiden Cina Xi Jinping memutuskan untuk menggantinya, penerus Lam akan ditunjuk pada bulan tahun depan Maret meski masa jabatannya berakhir pada 2022, menurut surat kabar itu seperti dikutip Reuters, Rabu (23/10).

Calon kuat pengganti Lam termasuk mantan kepala Otoritas Moneter Hong Kong, Norman Chan, dan Henry Tang yang juga menjabat sebagai sekretaris keuangan dan kepala sekretaris administrasi wilayah, menurut laporan itu.

Pada September lalu Lam mengatakan akan mundur jika dia bisa. 

Ratusan ribu orang turun ke jalan di Hong Kong sejak pertengahan Juni dalam satu aksi protes keras terhadap rancangan undang-undang yang akhirnya ditangguhkan. RUU itu bisa membuat orang dikirim ke China daratan untuk diadili di pengadilan yang dikontrol Partai Komunis.

Meskipun RUU itu akhirnya ditarik, protes terus berlanjut dan berubah menjadi menentang keputusan polisi yang melarang mereka melakukan aksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper