Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Minyak, AS Pertahankan Sejumlah Pasukan di Suriah

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan bahwa sementara penarikan pasukan AS sedang berlangsung, beberapa pasukan masih bersama dengan pasukan mitra di dekat ladang minyak dan telah ada diskusi tentang mempertahankan beberapa dari mereka untuk tetap di sana.
Konvoi kendaraan AS terlihat setelah menarik diri dari Suriah utara, di perbatasan Irak-Suriah di pinggiran Dohuk, Irak, 21 Oktober 2019./REUTERS-Ari Jalal
Konvoi kendaraan AS terlihat setelah menarik diri dari Suriah utara, di perbatasan Irak-Suriah di pinggiran Dohuk, Irak, 21 Oktober 2019./REUTERS-Ari Jalal

Bisnis.com, JAKARTA -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan tidak akan menarik seluruh pasukannya dari Suriah. Beberapa pasukan AS akan dipertahankan untuk menjaga ladang minyak di Suriah timur laut dari militan ISIS.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan bahwa sementara penarikan pasukan AS sedang berlangsung, beberapa pasukan masih bersama dengan pasukan mitra di dekat ladang minyak dan telah ada diskusi tentang mempertahankan beberapa dari mereka untuk tetap di sana.

Dia berujar rencana itu merupakan salah satu pilihan dan belum ada keputusan apapun yang dibuat, baik itu terkait jumlah maupun hal semacamnya.

"Kami saat ini memiliki pasukan di beberapa kota yang terletak tepat di dekat daerah itu," kata Esper, dikutip dari Reuters, Selasa (22/10/2019).

"Tujuannya adalah untuk menghalangi akses (minyak), khususnya pendapatan untuk ISIS dan kelompok lain yang mungkin ingin mencari pendapatan itu untuk mengaktifkan kegiatan merugikan mereka," lanjutnya.

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan telah membuka babak baru dalam perang Suriah yang telah berlangsung selama lebih dari 8 tahun. Langkahnya dikritik di Washington dan di tempat lain sebagai pengkhianatan sekutu Kurdi yang telah berperang selama bertahun-tahun bersama pasukan AS melawan ISIS.

Keputusan Trump tersebut juga telah memicu serangan Turki ke Suriah untuk menggempur pasukan Kurdi pro-AS di Suriah utara.

Sementara itu, The New York Times melaporkan bahwa Trump sekarang condong mendukung rencana militer baru untuk mempertahankan sekitar 200 pasukan AS di Suriah timur dekat perbatasan Irak. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal tersebut.

Pada Senin (21/10), pasukan AS di Suriah mulai bergeser ke Irak sebagai bagian dari penarikan pasukan yang diperintahkan Trump. Reuters melaporkan sejumlah kendaraan lapis baja mengangkut pasukan AS melewati perbatasan Sahela dan menyeberang ke provinsi Dohuk, Irak utara. Lebih dari 100 kendaraan melintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper