Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Netflix Menguat Berkat Kenaikan Jumlah Pelanggan Baru

Kinerja penyedia layanan konten film dan serial televisi ini mengalami rebound dari kuartal kedua setelah pelanggan terus berkurang dan jumlah pelanggan baru di luar negeri tidak mencapai target.
Netflix/Istimewa
Netflix/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah persaingan ketat dengan rencana peluncuran Disney+ dan Apple TV+ yang sempat membuat investor khawatir, saham Netflix Inc. terpantau menguat berkat kenaikan jumlah pelanggan baru sepanjang kuartal ketiga.

Kinerja penyedia layanan konten film dan serial televisi ini mengalami rebound dari kuartal kedua setelah pelanggan terus berkurang dan jumlah pelanggan baru di luar negeri tidak mencapai target.

Saham Netflix di Wall Street naik 9,2% pada perdagangan setelah jam kerja pada Rabu (16/10/2019), waktu setempat, menjadi US$312,69.

Penguatan bisnis Netflix berjalan bersamaan dengan dimulainya musim baru untuk serial produksi Netflix yaitu Stranger Things dan 13 Reasons Why.

Menurut data IBES dari Refinitiv, jumlah pelanggan berbayar Netflix bertambah 6,77 juta dari seluruh dunia, melampaui rata-rata analis pada kisaran 6,7 juta.

Netflix mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk mencapai margin operasional selama setahun penuh sebesar 13% dan menargetkan ekspansi sebesar 300 basis poin pada 2020.

Total pelanggannya kini telah mencapai 158 juta pengguna. Namun, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi perusahaan.

"Kinerja Netflix cukup baik sehingga mampu meredakan kekhawatiran tentang sensitivitas harga dan tingkat penetrasi di pasar domestik. Artinya kekhawatiran terhadap kompetisi belum memiliki dampak yang signifikan," ujar Direktur Fitch Ratings Partrice Cucinello, dikutip melalui Reuters, Kamis (17/10/2019).

Perusahaan memproyeksikan jumlah pelanggan baru akan bertambah sekitar 7,6 juta dalam kuartal terakhir tahun ini. Sementara itu, analis memperkirakan jumlah pelanggan baru pada kisaran 9,4 juta.

Harapan tersebut didorong dengan rencana peluncuran musim baru untuk serial The Crown dan film Martin Scorsese, The Irishman, pada periode yang sama.

Untuk kuartal ketiga, laba bersih Netflix naik menjadi US$665 juta, atau US$1,47 per saham, dari US$403 juta, atau 89 sen per saham, pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Total pendapatan naik menjadi US$5,25 miliar dari sekitar US$4 miliar.

Akan tetapi, persaingan tetap akan dihadapi Netflix mulai November saat Disney+, layanan streaming dari Walt Disney Co yang akan diisi dengan film dan acara TV popular dari Marvel, Star Wars, animasi dan konten lainnya.

Apple Inc. juga akan memulai debut layanan video streaming dengan skala yang lebih kecil pada November. Di samping itu, layanan baru HBO Max dari AT&T Inc., dan Comcast Corp., diperkirakan akan memasuki pasar tahun depan.

Netflix berpendapat bahwa layanan baru akan meningkatkan minat di pasar video streaming secara luas.

"Dalam pandangan kami, peluncuran layanan baru ini aka mempercepat pergeseran dari TV linear ke konten hiburan on-demand," tulis perusahaan dalam surat kepada investor.

Netflix mengakui bahwa perusahaan masih terbebani kenaikan harga berlangganan pada awal tahun ini di Amerika Serikat, yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan pelanggan baru.

Paket Netflix paling populer di Amerika Serikat dipatok dengan harga US$13 per bulan, hampir dua kali lipat dari biaya bulanan US$7 untuk Disney +.

Sementara itu, Apple TV + akan debut dengan biaya langganan US$5 per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper