Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Kerahkan Penembak Jitu untuk Buru Babi Terinfeksi Demam

Korea Selatan akan mengirim penembak jitu dan pemburu sipil ke perbatasan dengan Korea Utara pada Selasa (15/10/2019) untuk memusnahkan babi yang membawa penyakit dari Korea Utara.
Peternakan babi di Denpasar, Bali, Senin (13/3)./Antara-Wira Suryantala
Peternakan babi di Denpasar, Bali, Senin (13/3)./Antara-Wira Suryantala

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan akan mengirim penembak jitu dan pemburu sipil ke perbatasan dengan Korea Utara pada Selasa (15/10/2019) untuk memusnahkan babi yang membawa penyakit dari Korea Utara.

Kementerian Pertanian Korsel mengatakan pemerintah juga akan menggunakan pesawat pengintai termal untuk mencari babi yang terinfeksi demam babi Afrika di dekat garis kontrol sipil, yang merupakan daerah penyangga di dekat sebidang tanah yang membagi Semenanjung Korea. Langkah-langkah intensif ini bertujuan untuk memusnahkan babi liar di sejumlah daerah, termasuk Incheon, Seoul, Goseong dan Sungai Bukhan.

Lima babi hutan ditemukan mati di dekat perbatasan bulan ini sebelum dinyatakan positif terkena virus demam babi Afrika, kata pejabat di Korea Selatan. Temuan menunjukan bebasnya hewan berkeliaran di daerah itu, dan mengisyaratkan àdanya limpahan virus mematikan dari Korea Utara. Sebuah laporan tidak resmi menunjukkan penyakit ini menyebar di luar kendali di negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.

Demam babi Afrika telah mencapai hampir semua wilayah Korea Utara, dan babi di provinsi barat Pyongan Utara telah “musnah,” kata Lee Hye-hoon, ketua komite intelijen Majelis Nasional, seperti dikutip Bloomberg.

Kementerian pertanian Korea Utara dalam sebuah laporan 30 Mei kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyatakan virus yang menyebabkan kekacauan di Asia Timur tersebut telah menjangkau Korea Utara dan menewaskan 22 babi pada bulan Mei di sebuah pertanian koperasi sekitar 260 kilometer utara Pyongyang, dekat perbatasan dengan China.

Tetapi sejak itu, belum ada laporan tindak lanjut ke badan dokter hewan yang berbasis di Paris tersebut, dan hanya ada sedikit pemberitaan mengenai wabah tersebut di media pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper