Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harapan Dicapainya Kesepakatan Dagang AS-China Menipis

Meski Beijing secara teoritis ingin mengakhiri perang dagang, namun para pejabat Partai Komunis China tidak optimistis tentang skala maupun ruang lingkup kesepakatan yang akan dicapai dengan Washington dalam jangka pendek, kata para pejabat China.
Ilustrasi/reuters
Ilustrasi/reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Terkejut dan kecewa dengan tindakan AS memasukkan puluhan perusahaan negaranya ke dalam daftar hitam, para pejabat China menyatakan tidak banyak berharap akan tercapainya kemajuan signifikan dalam perundingan dagang pekan ini kendati Presiden Donald Trump kemarin menyatakan optimisme baru.

Meski Beijing secara teoritis ingin mengakhiri perang dagang, namun para pejabat Partai Komunis China tidak optimistis tentang skala maupun ruang lingkup kesepakatan yang akan dicapai dengan Washington dalam jangka pendek, kata para pejabat China.

Para pejabat tinggi perdagangan dan ekonomi AS dan China akan bertemu di Washington pada hari ini waktu setempat hingga besok untuk mencoba mengakhiri perang dagang berusia 15 bulan yang telah memperlambat ekonomi global dan mengancam akan merusak sistem perdagangan yang telah berusia puluhan tahun.

Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan ikut dalam perundingan itu.

Tanpa kemajuan yang signifikan, Trump siap untuk menaikkan tarif pada barang-barang Cina senilai US$250 miliar menjadi 30% dari 25% mulai Selasa depan.

Sebelumnya saat berbicara kepada wartawan di Washington, Trump berkata: “Jika kita dapat membuat kesepakatan, kita akan membuat kesepakatan, ada peluang yang sangat bagus.”

“Menurut pendapat saya China ingin membuat kesepakatan lebih dari yang saya lakukan,” tambah Trump seperti dikutip Reuters, Kamis (10/10/2019).

Berdasarkan situasi saat ini, ada kemungkinan bahwa pembicaraan minggu ini antara dua ekonomi terbesar di dunia akan berakhir di jalan buntu, menurut seorang pejabat China saat  memberi penjelasan singkat tentang persiapan untuk perundingan.

“Ini bukan tugas yang mudah. Dibutuhkan banyak pekerjaan persiapan dan konsensus di kedua sisi,” ujar sumber yang tidak mau disebutan namanya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper