Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kraton Yogyakarta Larang Kegiatan Muslim United yang Bakal Dihadiri UAS

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat melarang panitia Muslim United menggelar kegiatan di Alun-Alun Utara maupun Masjid Kauman.
Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan saat acara tradisi Grebeg Syawal 1438 di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Senin (26/6). Tujuh buah gunungan diperebutkan oleh masyarakat dalam tradisi yang digelar oleh Keraton Yogyakarta sebagai bentuk syukur Keraton Yogyakarta atas segala rejeki dan keselamatan dari Tuhan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan saat acara tradisi Grebeg Syawal 1438 di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Senin (26/6). Tujuh buah gunungan diperebutkan oleh masyarakat dalam tradisi yang digelar oleh Keraton Yogyakarta sebagai bentuk syukur Keraton Yogyakarta atas segala rejeki dan keselamatan dari Tuhan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA - Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat melarang panitia Muslim United menggelar kegiatan di Alun-Alun Utara maupun Masjid Kauman. Ustaz Abdul Somad dan sejumlah tokoh lainnya rencananya akan hadir dalam acara ini.

Kawedanan Hageng Panitrapura pun telah mengeluarkan surat pelarangan penggunaan fasilitas yang ditandatangani oleh Penghageng Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono. 

Surat bernomor 0336/KH.PP/Suro.IX/WAWU.1953.2019 ditujukan kepada Ketua Pelaksana Kegiatan Muslim United Nanang Syaifurozi pada 28 September 2019. Surat itu menjawab surat yang dikirim panitia bernomor 002/PPT/MU/IX/2019 tertanggal 24 September 2019.

Tidak hanya itu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu juga kembali menegaskan pelarangan tersebut melalui akun media sosial.

"Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sampai sekarang masih berpegang pada dua surat Penghageng yang dikirim kepada panitia acara," katanya, Selasa (8/10/2019).

Ungkapan tersebut juga ditulis Hayu di akun Twitternya, @gkrhayu. Penegasan tersebut disampaikan Hayu untuk menepis isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait kegiatan Muslim United yang digelar pada 11, 12 dan 13 Oktober itu.

Apalagi saat ini baliho dan tenda-tenda sudah didirikan oleh pihak panitia di sekitar Masjid Gedhe. Panitia tidak mengindahkan dua surat yang dikeluarkan oleh pihak Kraton.

"Tidak ada 'katanya boleh', atau 'sudah rembugan dengan Kraton'. Kagungan Dalem Masjid Gedhe adalah kagungan Kraton, bukan kagungan panitia," tegas Hayu.

Jika ada yang bertanya kenapa dua surat tersebut ditegaskan kembali, Hayu menjelaskan, ketika poster acara muncul, banyak elemen masyarakat yang menyatakan keberatan atas acara tersebut.

"Sehingga seperti statement GKR Condrokirono, kami tidak mau ada ribut-ribut berkepanjangan. Kawedanan Hageng Panitrapura yang dipimpin oleh GKR Condrokirono adalah divisi tertinggi di @kratonjogja saat ini setelah Sultan," kata Hayu.

Dia menyesalkan sikap panitia pelaksana Muslim United yang keukeh tetap menggelar kegiatan tersebut di Masjid Gedhe meskipun sudah tidak diizinkan oleh pihak Keraton.

"Nggak tahu juga [alasan panitia apa?] bukannya trus cari venue baru [tapi tetap di Masjid Gedhe]. Kalau kami sih jelas sudah ada dua surat itu, kalau cuma berbekal 'katanya' ya susah," kata Hayu kepada JIBI.

Sekadar diketahui, Kraton Ngayogyakarta tidak mengabulkan izin penggunaan fasilitas Kagungan Ndalem Masjid Gedhe Keraton (Kauman) beserta halaman, Ndalem Pengulon, dan Alun-Alun Utara sisi Barat untuk acara Muslim United.

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat melalui Kawedanan Hageng Panitrapura pun mengeluarkan surat pelarangan penggunaan fasilitas yang ditandatangani oleh Penghageng Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono.

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat KPH Notonegoro menyarankan agar panitia mencari tempat lain.

"Semoga panitia bisa menyiapkan plan B. Kalau saya panitianya 'oh tidak diparengke ya sudah kita coba cari alternatif di tempat lain', kan seharusnya seperti itu," kata Notonegoro di Bale Raos Kraton, Kamis (3/10/2019) lalu.

Meskipun Notonegoro mengaku tidak tahu pasti alasan Kawedanan Hageng Panitrapura tidak memberikan izin penggunaan Masjid Gedhe Kauman dan Alun Alun Utara, namun dia berpendapat jika Kraton tidak perlu memberi alasan apapun kepada publik.

"Itu [Masjid Gedhe] punya Kagungan Ndalem kok, mau dipinjam. Secara prinsip kan itu tempatnya Kraton, kemudian mau dipinjam, Kraton tidak mau meminjamkan. Kan tidak perlu alasan apa-apa," ungkapnya.

Muslim United Seduluran Saklawase merupakan acara muslim expo, tabligh akbar, aktivitas sosial, festival makanan, muslim comunity gathering, dan ada juga pojok anak. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kedua digelar di Jogja.

Dalam poster yang beredar, acara Muslim United bakal diselenggarkan pada 11, 12, dan 13 Oktober 2019. Acara digelar di Alun-alun Utara dan Kompleks Masjid Gedhe Kauman. Dalam poster juga disebutkan sejumlah tokoh yang akan hadir dalam kegiatan tersebut. Seperti Felix Siauw, Ustaz Abdul Somad, Hanan Attaki, hingga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

JIBI sudah berupaya menghubungi Ketua Panitia Kegiatan Muslim United, Nanang Syaifurrozi baik melalui telepon maupun pesan singkat. Hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari pihak penyelenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Harianjogja.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper