Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fahri Hamzah: Gibran Jokowi Jangan Masuk Politik Sebelum Matang

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi niat putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk terjun ke dunia politik.
Fahri Hamzah/Antara
Fahri Hamzah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi niat putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk terjun ke dunia politik.

Kritikan Fahri itu disampaikan lewat pesan di akun Twitter @fahrihamzah selama dua hari, Senin (7/10/2019) dan Selasa (8/10/2019).

Seperti dikabarkan, Gibran telah terdaftar menjadi anggota  atau kader PDIP Cabang Solo. Dia juga berencana ikut dalam Pilkada Wali Kota Solo 2020.

“Kalau saya boleh kasih masukan ke Gibran, jangan ambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu pilihan rakyat..itu membebani reputasi babenya...jangan mau diolok-olok oleh penjilat yang akhirnya merusak susu sebelanga...mendingan susu dibikin martabak saja...eman2..,” cuit Fahri.

Tak sampai di situ, Fahri juga mengatakan bahwa anak dan keluarga Presiden Jokowi masih muda, sebaiknya jangan masuk politik ketika belum matang.

“Anak dan keluarga presiden jokowi masih muda..sebaiknya jangan masuk politik ketika belum matang dan ketika situasi bisa menyeret publik menilai bahwa presiden ingin membangun dinasti keluasaan.. santai ajalah..berilah tenaga pada reputasi presiden itu lebih penting sekarang…”

Menurut Fahri ada waktu bagi keluarga untuk mulai terjun dlm politik.

“Bung Karno tdk mempromosikan anaknya ke dlm kekuasaan. Bahkan mereka tumbuh sendiri. Ibu mega jadi presiden setelah perjuangan panjang. Pak Harto juga demikian, anaknya kebanyakan jadi pengusaha tapi diujung ada persoalan,” tulis Fahri.

Fahri bahkan menyinggung soal anak-anak B.J. Habibie yang tidak terjun ke politik.

“Pak Habibie bahkan saya dengar melarang anaknya masuk pemerintahan. Akhirnya, mereka menjadi pengusaha. Jadi, ada waktu bagi keluarga untuk memulai masuk dalam politik kekuasaan sehingga tidak nampak sebagai dinasti yang ingin terus mengincar kekuasaan. Momentum itu penting.”

“Ini berlaku bagi siapa saja. Dan masukan saya tidak personal. Ini demi menjaga reputasi politik dan pemerintahan. Itu saja,” tambah Fahri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper