Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Masuki Periode Peningkatan Populasi Lansia

Indonesia saat ini mulai memasuki periode populasi lansia, yakni periode meningkatnya umur harapan hidup.
Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa lansia disela-sela menyaksikan pembagian paket sembako kepada warga di kawasan Tebet Barat, Jakarta, Kamis (22/6)./Antara-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa lansia disela-sela menyaksikan pembagian paket sembako kepada warga di kawasan Tebet Barat, Jakarta, Kamis (22/6)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial mendorong lembaga organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, pendidikan tinggi, lembaga tingkat kabupaten/kota untuk bersinergi dan lebih progresif dalam bekerja menyambut fenomena lonjakan populasi lanjut usia (lansia) atau "ageing population" yang jumlahnya semakin banyak.

"Sehebat apapun kota, sebanyak apapun anggaran, Kemensos tetap membutuhkan kerja sama dari berbagai elemen bangsa," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kemensos Andi Hanindito dalam pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Lanjut Usia Indonesia di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Ia mengatakan Indonesia saat ini mulai memasuki periode populasi lansia, yakni periode meningkatnya umur harapan hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah lanjut usia.

Fenomena tersebut, katanya, merupakan dampak dari meningkatnya populasi menua dengan proporsi lanjut usia terhadap jumlah penduduk suatu negara semakin besar.

Ia menyampaikan data hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 yang menunjukkan terdapat sebanyak 24,49 juta penduduk lanjut usia di Indonesia saat ini.

"Angka tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk lansia dengan persentase 9,03 persen dari total penduduk di Indonesia," katanya.

Persentase tersebut, katanya menunjukkan bahwa Indonesia sudah dapat dikatakan berstruktur tua karena memiliki populasi lanjut usia di atas tujuh persen.

Dari total 24 juta jiwa tersebut, katanya, kurang lebih dua juta di antaranya berkategori "tidak potensial" karena mereka dalam kondisi tidak bisa beraktivitas lagi seperti biasanya.

Secara ekonomi, para lansia juga tergolong tidak mampu. Oleh karena itu, Kemensos berharap agar sejumlah organisasi kemasyarakatan, pendidikan tinggi dan lembaga bekerja keras semaksimal mungkin membantu para lansia agar memiliki kemandirian, hidup sejahtera dan bermartabat.

Lembaga akademisi, lembaga kesejahteraan sosial dan juga panti di seluruh indonesia diajak untuk berkoordinasi menyinkronkan program dan kegiatan yang difokuskan untuk meningkatkan kemandirian lansia.

"Karena ke depan urusan lanjut usia tidak lagi berurusan dengan masalah masa lalu, tetapi urusan masa depan," demikian Andi Hanindito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper