Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operator Hotel di India Keluhkan OYO

Sejumlah operator hotel di India mengeluhkan skema kerja sama dengan OYO Hotel dan Rumah yang mendorong mitranya untuk memberikan diskon harga kamar di tengah pelambatan ekonomi negara tersebut.
OYO Hotels & Homes/Istimewa
OYO Hotels & Homes/Istimewa

Operator Hotel di India Mengeluhkan OYO

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah operator hotel di India mengeluhkan skema kerja sama dengan OYO Hotel dan Rumah yang mendorong mitranya untuk memberikan diskon harga kamar di tengah pelambatan ekonomi negara tersebut.

Dikutip dari Reuters pada Senin (7/9/2019), saat ini banyak operator hotel di Indonesia yang bermitra dengan OYO dibebani penaikan biaya. OYO juga mendorong para pemilik hotel memberikan diskon di saat pelambatan pertumbuhan ekonomi India.

Padahal, OYO juga membebani para mitranya biaya waralaba sekitar 20% dari transaksi yang dilakukan ketika bergabung ke dalam jaringan perusahaan itu.

Salah satu kelompok yang mewakili operator hotel di Bengaluru, India, menyerukan penyelidikan dugaan tindak kriminal kepada OYO sejak bulan lalu.

Selain itu, ada dua orang pelaku bisnis perhotelan di Karnataka yang telah melaporkan OYO kepada pihak kepolisian setempat. Mereka menuduh OYO telah berbuat curang dengan meningkatkan komisi, dan menuduh pendiri yang juga CEO OYO Ritesh Agarwal melakukan penipuan.

Atas kasus tersebut, Agarwal berhasil mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Karnataka. Meski begitu, Agarwal masih harus menghadapi tuduhan serupa di Bengaluru.

Seorang pejabat kepolisian setempat menyebut ada perintah yang melarang polisi di Karnataka melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Akan tetapi, ada keluhan atas kasus serupa di Chikkamagaluru, sehingga kepolisian setempat melakukan penyelidikan.

“Di sana [Chikkamagaluru], polisi sedang menyelidiki,” kata salah seorang petugas kepolisian kepada Reuters.

OYO sendiri telah membantah tuduhan tersebut dan menyebut Agarwal menolak untuk mengomentari pengaduan tersebut. OYO menyebut pihaknya beroperasi dengan prinsip integritas, transparansi, dan komitmen dengan para mitranya.

Agarwal mengatakan operator hotel yang mengajukan keluhan hanya mewakili sebagian kecil dari jaringan OYO, dan berusaha untuk mendorong harga lebih tinggi dengan mengorbankan kepentingan konsumen.

“Secara tahunan, OYO dapat mempertahankan 99% dari pemilik asetnya. Jika misalnya orang tidak senang, tingkat retensi kami akan lebih rendah,” katanya kepada Reuters.

Adapun Softbank sebagai pemilik 45% saham OYO menolak untuk berkomentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper